Bisnis.com, JAKARTA — Meski melepas 14 status proyek strategis nasional atau PSN, pemerintah kembali menggulirkan dua program baru yang akan diusulkan untuk mengejar target penyelesaian pada 2019.
Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo mengatakan, dua proyek itu merupakan pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) dan satu program bertajuk untuk pemerataan ekonomi.
"Ini diusulkan karena mengingat Indonesia belum memiliki jenjang magister ilmu agama islam humaniora dan sains teknologi. Padahal Indonesia memiliki peluang untuk menjadi pusat sains dunia tentang ilmu agama islam di kancah Internasional," katanya, Rabu (19/4/2018).
Direktur Program Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Rainier Haryanto mengatakan, untuk pembangunan UIII atas usulan Kementerian Agama diestimasikan akan menelan dana awal sebesar Rp680 miliar.
Sementara itu, program bertajuk pemerataan ekonomi akan mencakup empat poin yang nilai investasinya masih diperhitungkan. Keempatnya yakni tata ruang dan reforma agararia atau Tora, perhutanan sosial, peremajaan perkebunan rakyat, serta pendidikan dan pelatihan vokasi.
Saat ini KPPIP mencatat pendanaan untuk proyek strategis nasional atau PSN yang telah dipangkas dari 245 proyek dan 2 program menjadi 222 dan 3 program diproyeksi hanya akan menggunaan pendanaan dari APBN sebesar 10% atau senilai Rp422 triliun.
Sisanya, BUMN/BUMD 31% senilai Rp1.254 triliun dan swasta 59% senilai Rp2.414 triliun.
Adapun realisasi hingga 2017, dana APBN yang telah digunakan untuk mendanai proyek sejumlah Rp48 triliun, dana BUMN/BUMD Rp77 triliun, dan dana pihak ketiga atau swasta Rp239 triliun.