Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Dari Vietnam Dihentikan, Produksi Ikan Patin Meningkat

Penutupan keran impor dori Vietnam sejak awal 2017 diyakini akan menggairahkan aktivitas budi daya ikan patin di dalam negeri untuk menutup permintaan domestik.
Ikan patin/Istimewa
Ikan patin/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Penutupan keran impor dori Vietnam sejak awal 2017 diyakini akan menggairahkan aktivitas budi daya ikan patin di dalam negeri untuk menutup permintaan domestik.

Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat, setelah izin impor patin distop, produksi Pangasius yang hanya 339.069 ton pada 2016, tahun ini diperkirakan naik hampir dua kali lipat menjadi 604.587 ton.

Peningkatan itu sejalan dengan kenaikan konsumsi ikan patin per kapita yang naik 21,9% dalam rentang 2014-2017 dengan preferensi produk yang dikonsumsi ikan segar sebanyak 75% dan ikan asin diawetkan 15%.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Nilanto Perbowo mengatakan patin potensial menjadi komoditas andalan karena Indonesia memiliki kemapanan dari segi benih, pembesaran, pakan, dan pengolahan.

Selain itu, sentra-sentra budi dayanya tersebar, mulai dari Riau, Jambi, Palembang, Lampung, Kalimantan Selatan, hingga Kalimantan Tengah. Sumatra menyumbang 68,1% terhadap produksi nasional, terutama Sumatra Selatan dengan kontribusi 47,2%.

"Peluang industri patin untuk konsumsi lokal sangat terbuka luas akibat kebijakan larangan impor patin oleh KKP. Tingginya syarat keamanan pangan yang akan ditetapkan KKP melalui SNI juga menjadi peluang bagi patin lokal untuk menguasai pasar lokal," katanya, Rabu (11/4/2018).

Sebelum 2017, patin impor banyak beredar di pasar-pasar ritel, terutama dari Vietnam yang dikenal dengan nama dori. Sejak kran impor ditutup, peritel banyak menjual fillet patin lokal.

Kesempatan patin lokal untuk menguasai pasar internasional menurut Nilanto juga terbuka luas. Kebutuhan patin China mencapai 34.400 ton per tahun, disusul oleh Thailand 19.200 ton per tahun.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan pengembangan budi daya patin berskala industri merupakan bagian pelaksanaan Instruksi Presiden No 7/2016 tentang Percepatan Pembangunan Industri Perikanan Nasional.

"Dalam hal ini, KKP terus melakukan pemantauan dan mendorong produksi patin nasional," ujarnya.

Untuk menggulirkan usaha patin menjadi sebuah industri yang stabil, KKP menyalurkan bantuan benih, program pakan mandiri, yakni penyediaan induk patin unggul nasional, yakni patin jambal dan patin pasupati (patin super harapan pertiwi). KKP juga menyusun SNI fillet patin, bekerja sama dengan Smart-Fish Indonesia Programe yang didukung oleh SECO-UNIDO membangun aplikasi mobile untuk perluasan informasi tentang budi daya patin yang baik, yang dapat memenuhi standar kesehatan dan keamanan pangan, serta merumuskan branding patin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper