Bisnis.com, BEKASI — PT Jasa Marga (Persero) Tbk. menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi tingginya kepadatan lalu lintas di jalur tol Trans-Jawa pada arus mudik dan balik Lebaran 2018.
Direktur Operasi II PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Subakti Syukur menjelaskan bahwa langkah tersebut ditempuh mengingat adanya prediksi lonjakan pengguna kendaraan di sejumlah ruas tol dalam bagian Trans-Jawa.
Subakti mencontohkan volume lalu lintas gerbang tol Cikarang Utama yang pada arus mudik diprediksi melonjak 81% menjadi 116.270 kendaraan dan pada arus balik meningkat 54% menjadi 109.632 kendaraan.
Selain itu, lonjakan arus lalu lintas juga diprediksi terjadi di gerbang tol (GT) Cileunyi, Ciawi, Manyaran, dan Banyumanik.
"Lalu Lintas Lebaran kali ini akan sangat berbeda dengan tahun lalu, utamanya di Jakarta—Cikampek karena saat ini dalam proses pembangunan sejumlah proyek," katanya, di gerbang tol Cikarang Utama, Rabu (11/4/2018).
Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa perusahaan tengah menyiapkan peningkatan operasional meliputi pelayanan transaksi, lalu lintas, dan konstruksi guna menjaga kelancaran arus mudik dan arus balik pengguna jalan tol.
Baca Juga
Guna mengantisipasi lonjakan pengguna tol di ruas Jakarta—Cikampek, Jasa Marga akan mengoperasikan maksimal 20 gardu tol operasi arah Cikampek, 29 gardu tol operasi arah Jakarta dan memfungsikan 10 mobile reader dan top up tunai di GT Cikarang Utama 2 dan GT Cikarang Utama 4.
Guna mengatasi permasalahan serupa di GT Cileunyi, kata Subakti, perusahaan akan mengoperasikan maksimal 10 gardu tol operasi arah Garut termasuk 2 lajur reversible, 8 gardu tol operasi arah Jakarta yang termasuk penambahan 2 gardu operasi dan 3 lajur reversible. Selain itu, Jasa Marga akan memfungsikan 5 mobile reader dan top up tunai di GT Cileunyi.
Direktur Operasi II PT Jasa Marga Tbk. Subakti Syukur menjelaskan perihal upaya Jasa Marga Traffic Information Center (JMTIC) untuk memantau kepadatan lalu lintas secara waktu nyata (realtime) saat arus mudik dan balik Lebaran 2018.
Perusahaan juga menyediakan jalur fungsional dengan memanfaatkan jalan tol yang masih dalam proses konstruksi dengan total panjang 137,54 kilometer.
Perinciannya:
- Jalan tol Batang—Semarang (ruas Batang—Krapyak sepanjang 75 kilometer),
- Jalan tol Solo—Ngawi (ruas Salatiga—Kartasura sepanjang 32,24 kilometer),
- Jalan tol Ngawi—Kertosono (ruas Wilangan—Nganjuk sepanjang 15 kilometer), Jalan tol Pandaan—Malang (ruas Pandaan—Purwodadi sepanjang 15,30 kilometer).
Selain itu, JSMR juga melakukan perubahan sistem transaksi peningkatan kapasitas gerbang tol di beberapa ruas tol dan optimalisasi penggunaan transaksi nontunai.
Sebagai optimalisasi pelayanan lalu lintas, Jasa Marga menghentikan seluruh kegiatan proyek mulai dari H-7 hingga H+7 dan penerapan kebijakan pemerintah terhadap pembatasan kendaraan angkutan barang dengan tiga sumbu atau lebih.