Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I, Konsumsi Semen Tumbuh 6,6%

Konsumsi semen domestik pada kuartal I/2018 tercatat sebesar 15,72 juta ton atau tumbuh 6,6% secara tahunan.
Pekerja memindahkan semen ke atas kapal di Pelabuhan Paotere Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (29/11)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Pekerja memindahkan semen ke atas kapal di Pelabuhan Paotere Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (29/11)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA—Konsumsi semen domestik pada kuartal I/2018 tercatat sebesar 15,72 juta ton atau tumbuh 6,6% secara tahunan.

Widodo Santoso, Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI), mengatakan pertumbuhan tersebut didorong oleh konsumsi semen pada Maret 2018 sebesar 5,21 juta ton atau tumbuh 3,4% y-o-y. Sebelumnya, asosiasi menyatakan permintaan pada Maret tahun ini berpotensi tidak mengalami kenaikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan permintaan pada Maret 2018 tersebut dinilai cukup baik dengan didorong oleh konsumsi di Sumatra dan Kalimantan yang tumbuh sekitar 9% dan 7% .
"Untuk kuartal I ini pertumbuhan domestik masih cukup bagus. Ekspor clinker dan semen juga cukup menggembirakan, yakni sebesar 700.000 ton atau naik sekitar 81%," ujarnya Rabu (11/4/2018).

Widodo menuturkan pertumbuhan tersebut sesuai dengan harapan asosiasi mengingat produksi dalam negeri mengalami kelebihan pasokan sekitar 37% atau 38 juta ton terhadap kapasitas terpasang. Produsen semen berusaha meningkatkan ekspor sesuai dengan arahan pemerintah.

Seiring dengan peningkatan ekspor, asosiasi berharap pemerintah tidak membuka keran impor barang jadi yang akan menurunkan neraca perdagangan dan mengganggu produsen dalam negeri. Selain itu, pada April, asosiasi juga berharap pembangunan infrastruktur, proyek-proyek strategis, serta pembangunan sejuta rumah mulai berjalan, termasuk dana bantuan presiden untuk pedesaan sekitar Rp20 triliun sudah bisa mulai berjalan. 

"Dengan demikian stok semen dan clinker yang ada di pabrik dan menumpuk di gudang-gudang distribusi yang cukup besar sekitar 4,5 juta ton bisa terserap," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper