Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Benoa Dibidik Jadi Gudang Pusat Logistik Berikat

Perusahaan logistik berbasis di Bali, PT Khrisna Group membidik Pelabuhan Benoa sebagai lokasi gudang PLB.
Ilustrasi: Petugas keamanan berjaga di salah satu Pusat Logistik Berikat (PLB) di Indonesia di Kawasan Industri Krida Bahari, Cakung, Jakarta Utara, Kamis (10/3/2016)./Antara-Widodo S. Jusuf
Ilustrasi: Petugas keamanan berjaga di salah satu Pusat Logistik Berikat (PLB) di Indonesia di Kawasan Industri Krida Bahari, Cakung, Jakarta Utara, Kamis (10/3/2016)./Antara-Widodo S. Jusuf

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan logistik berbasis di Bali, PT Khrisna Group membidik Pelabuhan Benoa sebagai lokasi gudang pusat logistik berikat atau PLB.

President Director dan CEO PT Khrisna Group Anak Agung Ngurah Mahendra menilai fasilitas dan infrastruktur yang ada di Pelabuhan Benoa memadai untuk lokasi hub dan regulared agent dari layanan logistik Khrisna. Diharapkan nantinya bisa mendorong distribusi yang lebih agresif dan membawa produk Indonesia masuk ke pasar internasional," ujarnya, Senin (9/4/2018).

Untuk diketahui, Khrisna menjadi 1 dari 11 perusahaan yang mendapat izin PLB sejak 2016. PLB yang dikelola khusus menimbun barang pendukung industri kecil dan menengah. Secara umum, barang yang ditimbun di PLB tidak dikenakan bea masuk dan mendapat insentif pajak.

Untuk ekspansi PLB, Khrisna meneken kerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero). Direktur Utama Pelindo III, Ari Askhara mengatakan pengelolaan PLB dilakukan di kawasan logistik berikat pada lokasi gudang atau lapangan khusus area berikat.

Sementara itu, pengelolaan Gudang Logistik dilaksanakan di luar area kawasan berikat dengan jenis komoditi sesuai permintaan pelanggan. “Untuk saat ini, area kerja untuk pengelolaan pusat logistik berikat dan gudang logistik akan dilakukan di Pelabuhan Benoa Bali,” ujarnya.

Sebelumnya, Pelindo III juga menjalin kerja sama dengan China Communications Construction Company (CCCC) dalam pengembangan Pelabuhan Benoa. CCCC akan menggarap convention center dan pasar ikan di kawasan Pelabuhan Benoa, Bali.

Ari menyebut, dua properti yang akan dibangun CCCC bakal menjadi sumber pendapatan perseroan dalam jangka panjang untuk menutupi biaya investasi pengembangan Pelabuhan Benoa sebesar Rp1,7 triliun. Menurut Ari, CCCC memiliki unit bisnis tersendiri yang menangani meeting, incentives, conferencing, exhibitions atau MICE sehingga bisa menciptakan permintaan pasar dari kelompok usaha sendiri atau captive market.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Saeno

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper