Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) menjalin kerja sama dengan lima perusahaan pelayaran domestik dalam penyediaan daya listrik dari dermaga ke kapal atau shore connection. Layanan ini diyakini bisa mengurangi beban pemilik kapal saat kapal bersandar di dermaga.
Direktur Utama Pelindo III, Ari Askhara mengatakan pada tahap awal layanan shore connection tersedia di Pelabuhan Tanjung Perak untuk kapal peti kemas domestik. Selanjutnya, shore connection juga akan dipasok ke kapal peti kemas internasional.
Adapun lima perusahaan yang menjalin kerja sama adalah PT Mentari Line, PT Tanto Intim Line, dan PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk, PT Meratus, dan PT Salam Pacific Indonesia Lines. Kerja sama tertuang dalam bentuk penandatanganan Letter of Intent (LoI) dan Memorandum of Collaboration (MoC).
Ari menerangkan, shore connection yang dipasok perseroan bisa mencukupi kebutuhan listrik pada mesin utama kapal dan mesin bantu kapal. Selain itu, listrik juga diperlukan untuk operasi muatan, mesin generator, navigasi, dan operasi kegiatan lainnya.
"Nanti kapal yang sandar di dermaga tidak lagi menggunakan BBM Auxiliary Engine yang biayanya relative lebih mahal. Pasti ini akan lebih efisien dan ramah lingkungan," jelasnya, Senin (9/4/2018).
Dia menambahkan, penggunaan shore connection juga bakal menghemat energi karena bisa mengurangi konsumsi bahan bakar saat kapal bersandar di dermaga. Penggunaan listrik juga lebih ramah lingkungan karena bahan bakar minyak menghasilkan emisi karbon.
GM Operations Meratus Line, Rudy Supriadi mengatakan pihaknya sudah lama menunggu fasilitas shore connection. Dia menyebut, perawatan kapal akan lebih hemat dan kualitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi lebih baik. "Kalau bisa nantinya jumlah shore connection perlu ditambah,” ujarnya.
Ari menyebut, penyediaan listrik untuk kapal merupakan bagian dari diversifikasi bisnis Pelindo III yang sejak tahun lalu mulai merambah banyak usaha dari energi, properti, logistik, hingga layanan kesehatan. Secara khusus, pendapatan pengusahaan tanah, bangunan, listrik, dan air menyumbang pendapatan sebanyak Rp584 miliar, tumbuh 180% secara tahunan.
