Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Elektronik Tahun Ini Diperkirakan Melempem

Industri elektronik dalam negeri diproyeksikan mengalami penurunan sebesar 10% sepanjang tahun ini.
Pengunjung melihat barang elektronik disalah satu toko elektronik di Makassar (Bisnis/Paulus Tandi Bone)
Pengunjung melihat barang elektronik disalah satu toko elektronik di Makassar (Bisnis/Paulus Tandi Bone)

Bisnis.com, JAKARTA—Industri elektronik dalam negeri diproyeksikan mengalami penurunan sebesar 10% sepanjang tahun ini.

Ali Soebroto, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel), mengatakan penjualan produk elektronik belum bisa membaik karena dipengaruhi oleh perilaku konsumen yang telah berubah prioritasnya. Saat ini, masyarakat lebih memilih membelanjakan uang untuk kegiatan rekreasi dibandingkan dengan membeli peralatan elektronik model terbaru.

"Paling sedikit penurunannya 10% untuk tahun ini. Tahun lalu kan sekitar 15%," ujarnya belum lama ini.

Menurutnya, gelaran olahraga seperti Asian Games dan Piala Dunia, serta pemilihan kepala daerah secara serentak pada tahun ini tidak akan mengangkat penjualan secara signifikan.

Ali menyebutkan hanya industri makanan dan minuman yang bakal tumbuh dengan baik sepanjang tahun ini karena kebutuhan masyarakat akan produk mamin terus naik seiring pertumbuhan jumlah penduduk.

Ali pun berharap industri-industri prioritas dapat tumbuh dengan baik dari hulu ke hilir sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. "Kalau berkembang, serapan tenaga kerja banyak dan mereka akan spending lagi. Untuk sekarang kan nunggu elektronik rusak dulu baru beli lagi," katanya. 

Apabila industri elektronik diproyeksikan menurun, industri telepon genggam diprediksi akan stabil sepanjang 2018. Ali yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Industri Perangkat Telematika Indonesia (AIPTI) menuturkan peningkatan penjualan perangkat komunikasi smartphone tergantung oleh pertumbuhan ekonomi.

"Masyarakat kalau ada handphone baru kan ada kecenderungan beli, tahun ini diperkirakan stabil. Naik atau tidaknya tergantung dengan pertumbuhan ekonomi," katanya.

Sepanjang 2017, jumlah produksi ponsel dalam negeri tercatat sebanyak 60,5 juta unit dengan impor sebesar 11,4 juta unit. Peningkatan produksi dalam negeri ini antara lain didorong kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) ponsel 4G/LTE yang mulai berlaku awal tahun lalu. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper