Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramai-ramai Buat Grup Restoran

Budihardjo Iduansjah, Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), mengatakan pihaknya memprediksi ada sekitar puluhan perusahaan kuliner lokal yang dapat dikategorikan besar yaitu hadir di banyak provinsi dengan lebih dari 50 gerai
Nasi goreng/wikipedia
Nasi goreng/wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA –Budihardjo Iduansjah, Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), mengatakan pihaknya memprediksi ada sekitar puluhan perusahaan kuliner lokal yang dapat dikategorikan besar yaitu hadir di banyak provinsi dengan lebih dari 50 gerai.

“Bisa hampir 20-30 perusahaan kuliner besar, di anggota kami [Hippindo] cukup besar semua, tapi yang besar sekitar itu, dari 100 perusahaan itu ada seperempatnya,” katanya, kepada Bisnis, Senin (26/3).

Budihardjo mengatakan ada beberapa nama perusahaan kuliner lokal yang masuk dalam kategori ini, diantaranya Imperial Group, CRP Group, Panca Group, Dwiputra Group, Boga Group, Champ Resto Indonesia.

Grup kuliner ini juga mengusung beberapa brand, Dwiputra Group seperti Rice Bowl, Mister Baso, Resto Ce Wei, Cuppa Coffee, dan lainnya. Kemudian, Champ Resto Indonesia dengan brand Gokana Ramen & Teppan, Platinum, BMK, dan lainnya.

Boga Group dengan brand Bakerzin, Onokabe, Pepper lunch, Shaburi, Kintan Buffet, dan lainnya. Kemudian, Citarasa Prima Indonesia Berjaya (CRP Group) dengan Nasi Goreng Rempah Mafia, Warunk UpNormal, Bakso Boedjangan dan lainnya.

Dia mengatakan perusahaan asing juga banyak masuk ke bisnis ini di Indonesia, seperti gerai makanan cepat saji, minuman, makanan Jepang, dan lainnya, seperti Yoshinoya dan Family Mart. Menurutnya, meskipun pemain di bisnis kuliner ini juga diramaikan oleh pemain asing, namun pemain lokal masih lebih dominan.

Menurutya, pemain kuliner lokal lebih berani untuk menampilkan brand-brand lokal dan bersaing dengan brand yang sudah ada termasuk dari asing.

“Iya, sekarang pemain lokal itu gampang buat merek, bikin bakmi apa, cafe apa,” katanya.

Selain itu, tren yang berkembang saat ini, restoran dan cafe juga semakin diminati sebagai tempat berkumpul untuk keperluan bisnis seperti rapat.

“Jadi demand ada, perlu tempat, ada makanan minuman, harga terjangkau. Pemain lokal ini melihat kesempatan,” katanya.

Sejalan dengan hadirnya konsumen dari generasi milenial juga membuat berkembangnya variasi produk kuliner yang unik. Dia menambahkan hal tersebut juga mendorong pelaku bisnis kuliner untuk terpacu membuat inovasi dengan jenis makanan dan minuman yang ditawarkan.

“Saya rasa dengan generasi milenial jadi lebih banyak variasi makanan dan minumannya ya dibanding dulu. Sekarang ada mie keju, minumannya juga, ada yang pakai bubble, dan lainnya,” jelasnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Agne Yasa

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper