Bisnis.com, SEMARANG – Kasmin Riyadi, pria kelahiran Cilacap 38 tahun silam berhasil menciptakan ekskavator. Alat berat buatannya bahkan audah diminati oleh pengusaha di Indonesia dan sudah mulai terjual. Diberi nama Kasmino, alat berat buatannya diharapkan mampu bersaing dengan produk luar negeri.
Kasmin, sapaannya, awalnya bekerja di sebuah perusahaan di Jakarta yang bergerak di bidang servis hidrolik industri. Namun sejak tahun 2005, ia memilih berhenti bekerja di tempat tersebut dan merintis usaha sendiri. Usaha servis hidrolik industri miliknya mulai jalan, pelanggan pun mulai berdatangan. Hingga pada tahun 2012 ada seorang pengusaha menghubungi dan mencoba pesan sebuah alat peraga.
“Waktu itu ada pengusaha yang tahu saya sering servis alat berat, terus ada yang coba pesan. Itu tahun 2012 untuk alat peraga,” ujar Kasmin saat memamerkan ekskavator buatannya di Bugangan Semarang Jumat (6/4/2018).
Mulai dari aitu ia mulai percaya diri untuk menciptakan berbagai macam alat berat dan berharap bisa bersaing dengan produk luar negeri. Namun begitu, ‘Kasmino’ belum seutuhnya memakai bahan dari Indonesia. Beberapa bagian pada alat yang dia buat masih didatangkan dari luar negeri.
“Kalau dari segi kepentingannya, bahan yang saya pakai yang asli Indonesia mungkin hanya 30% saja. Yang asli Indonesia itu ragangan (rangka) dan silinder. Kita memang masih tertinggal, motor hidrolik ini yang buat baru Polandia. Kabel ini Italia. Seharusnya sudah ada pengembangan pusat teknologi alat berat, biar tidak impor,” tambahnya.
Siang itu, di halaman rumah Kasmin ia memajang sebuah ekskavator mini atau bertipe PC 70. Ekskavator warna oranye tersebut, di tempanya hanya ia jual dengan harga sekitar Rp250 juta. Padahal jika beli produk luar negeri dengan tipe yang sama harganya bisa dua kali lipat lebih.
Baca Juga
“Tapi ini hanya alat peraga saja, yang sudah dipakai itu di Demak. Waktu itu saya membuat itu pesanan untuk ngeruk tambak atau buat memperdalam tambak, kalau harga bisa setengahnya dari produk luar negeri dengan tipe yang sama,” tuturnya.
Kasmin juga mengatakan, untuk membuat alat seberat kurang lebih 500 kilogram itu, ia mengerjakannya dalam waktu 1 sampai 2 bulan. Dibantu oleh empat orang asisten, mereka mengerjakannya secara manual sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama.
Sementara, nama ‘Kasmino’ sendiri ia ambil dari namanya sendiri denganenambah huruf ‘o’ dibelakangnya. Bukan tanpa maksud, penambahan huruf ‘o’ diharapkan agar masyarakat lebih mudah mengingat merk yang ia buat. Tak hanya itu, nama itu juga diharapkan mampu bersaing dengan produk-produk luar negeri. “Biar seperti nama Jepang, diberi O. Semoga bisa berjajar dengan Sumitomo, Nagano, atau lainnya. Tapi nama itu juga Indonesia banget,” katanya.
Kasmin juga mengaku oernah melayangkan surat kepada Persiden Republik Indonesia Jokowi. Surat yang dimirim pada 15 Juli 2016 itu berisi permintaan dukungan produksi alat berat buatannya. Bahkan surat terabut juga mendapatkan balasan dari Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia.
Dalam surat balasan itu, Kasmin diminta untuk menghubungi Kementrian Perindustrian Republik Indonesia. Menanggapi hal tersebut, Kasmin kemudian menghubungi pemwrintah Provinsi Jawa Tengah dan pernah mengikuti pameran di PRPP, Semarang.
Sementara itu, Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih menurunkan dalam waktu dekat ekskavator buatan Kasmin akan dipamerkan pada even GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) agar alat buatan anak bangsa bisa semakin terkenal.
"Dalam waktu dekat ekskavator buatan Kasmin akan kami pamerkan dalam GIIAS 2018 agar para pengunjung dapat mengetahui ekskavator bisa buatan anak bangsa bisa dikenal baik nasional maupun mancanegara," katanya.