Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Atur Truk, Pemerintah Bisa Mulai Melalui Coastal Shipping

Pemerintah diminta mulai mengatur keberadaan truk barang diawali dengan pengangkutan via laut atau coastal shipping.
Truk melakukan putar balik di gerbang tol Bekasi Barat 1 saat pemberlakuan pembatasan kendaraan di jalan tol Jakarta-Cikampek, Senin (13/3/2018)/JIBI-Jaffry Prabu Prakoso
Truk melakukan putar balik di gerbang tol Bekasi Barat 1 saat pemberlakuan pembatasan kendaraan di jalan tol Jakarta-Cikampek, Senin (13/3/2018)/JIBI-Jaffry Prabu Prakoso

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah diminta mulai mengatur keberadaan truk barang diawali dengan pengangkutan via laut atau coastal shipping. 

Dosen senior Institut Transportasi dan Logistik Trisakti Elly Sinaga mengatakan kondisi jalur darat sudah sangat semrawut sehingga sulit dan butuh waktu lama untuk dibenahi. 

"Memang kita terlalu banyak transportasi melalui jalan. Ada 90% lebih dan over capacity," katanya kepada Bisnis, Rabu (4/4/2018). 

Mantan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek ini menjelaskan penggunaan jalan tol sudah melenceng dari awal yaitu diperuntukkan khusus truk. 

Akan tetapi hal tersebut tidak bisa dihindari melihat jumlah kendaraan pribadi yang terus meningkat dan tidak sebanding dengan pembangunan jalan arteri. 

Akhirnya jalan tol yang seharusnya untuk angkutan barang menjadi lebih didominasi mobil. Elly menilai pemerintah salah membatasi angkutan barang di tol.

Dengan mengalihkan penggunaan jalan tol ke coastal shipping, pemerintah harus menyiapkan kapal roll on roll off (roro). 

Elly menyarankan harus ada subsidi agar pengusaha mau menggunakan jalur laut. "Misalnya dari Pelabuhan Kendal ke Tanjung Priok menggunakan roro. Jadi tidak ada lagi menggunakan tol tapi pakai kapal," jelasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper