Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pelayaran milik negara PT Djakarta Lloyd (Persero) menjadwalkan serah terima atau delivery kapal curah baru pada 10 April 2018 mendatang. Kapal ini akan menjadi menambah armada perseroan dalam menggarap kontrak pengangkutan batu bara dari PT PLN (Persero).
Direktur Utama Djakarta Lloyd, Suyoto, mengatakan kapal yang dibeli perseroan berbobot berbobot 50.000 DWT – 60.000 DWT atau masuk dalam kelas supramax. Kapal tersebut dibeli seharga US$12 juta atau sekitar Rp164 miliar lewat proses lelang.
Suyoto menyebutkan perseroan menggunakan kombinasi sumber dana dari kas internal dan pinjaman untuk mendanai pembelian kapal. Porsi dari kas internal mencapai 30%, sedangkan sisanya dipenuhi dari pinjaman bank.
Dia menerangkan kapal tersebut dibangun oleh galangan di Jepang pada 2006. Saat ini Djakarta Lloyd dalam proses pergantian nama kapal dari MV Nord Maru menjadi Dharma Lautan Intan.
"Ini kapal pertama yang digunakan untuk memenuhi kenaikan kontrak angkutan dengan PLN. Nanti menyusul dua kapal berikutnya," jelas Suyoto kepada Bisnis.com pada Senin (2/1/2018).
Untuk diketahui, tahun ini Djakarta Lloyd bakal mengangkut 3,7 ton batu bara ke pembangkit milik PLN. Volume tersebut naik tiga kali lipat dibandingkan dengan kontrak yang diperoleh pada 2017.
Perusahaan yang didirikan pada 1951 itu juga meraup kontrak baru dari Grup Surya Mega Adiperkasa dengan volume angkutan 500.000 ton dengan durasi 5 tahun.
Di sisi lain, Djakarta Lloyd berencana menerbitkan surat utang medium term notes (MTN) secara bertahap dengan nilai emisi Rp600 miliar. Untuk tahap awal, Djakarta Lloyd akan menerbitkan MTN senilai Rp200 miliar.
Suyoto mengatakan perseroan telah menunjuk PT Asta Kapita Asia sebagia arranger dalam rencana penerbitan MTN. "Kami terbitkan bertahap, Rp200 miliar dulu dengan tenor tiga tahun. Rencananya kami ingin beli kapal tanker dari kelas mid range."
Menurut Suyoto, Djakrata Lloyd memerlukan kapal tanker untuk memperluas segmen angkutan. Perseroan juga tengah dalam penjajakan kontrak pengangkutan minyak berdurasi maksimal 10 tahun dengan PT Pertamina (Persero).
Untuk mengerjakan pengangkutan BBM, Djakarta Lloyd sudah meneken kontrak pembangunan kapal tanker dengan PT Dok Perkapalan Surabaya (Persero) pada Oktober 2017.
Nilai kontrak pembangunan kapal tanker berukuran 6.500 DWT mencapai US$13 juta. Suyoto mengungkapkan kontrak kerja sama pengangkutan BBM dengan Pertamina diharapkan bisa menopang pendapatan perseroan dalam jangka panjang.