Bisnis.com, JAKARTA - Lampung potensial untuk dijadikan lumbung udang nasional dengan potensi setidaknya 16.250 hektare.
Potensi itu direkam setelah Komite Ekonomi-Industri Nasional (KEIN) melakukan kunjungan kerja ke Lampung, khususnya tambak udang rakyat di Bumi Dipasena, Rawajitu Timur, Tulang Bawang akhir Februari.
Ketua Kelompok Kerja Industri Perikanan, Maritim, dan Peternakan (Pokja IPMP) KEIN Mohamad Nadjikh berpendapat udang sangat potensial untuk menindaklanjuti keinginan Presiden Joko Widodo meningkatkan ekspor produk perikanan. Komoditas itu mampu mengakselerasi ekspor dalam waktu cepat dengan nilai signifikan.
Untuk itu, revitalisasi tambak telantar atau tambak tradisional menjadi tambak semiintensif perlu dilakukan. Dalam hitungan KEIN, dengan perbaikan 10.000 ha saja, ekspor dapat ditingkatkan US$1 miliar.
"Provinsi Lampung berdasarkan ketersediaan lahan dan SDM sangat tepat menjadi role model pengembangan budidaya udang nasional," kata Nadjikh, Rabu (28/3/2018).
Namun untuk mencapai itu, perlu koordinasi intensif antarinstitusi, meliputi Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, PLN, dan pemerintah daerah setempat, untuk segera memenuhi kebutuhan infrastruktur, yakni irigasi, jalan, dan listrik.
KEIN juga mengusulkan kepada Presiden agar menjadikan pengembangan budi daya udang di Lampung, khususnya di areal eks Dipasena, sebagai program strategis nasional mengingat potensi yang besar untuk meningkatkan ekspor dalam waktu yang singkat.