Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan menjamin harga beras medium akan kembali ke harga eceran tertinggi mulai awal April mendatang dengan menggelontorkan seluruh pasokan beras baik dari Perum Bulog maupun pengusaha beras.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pihaknya sudah meminta pengusaha beras untuk meningkatkan produksi menjelang puasa dan Idulfitri sejak awal Maret. Sehingga saat puasa nanti, pasokan beras akan stabil ditambah dengan hasil panen yang berlangsung pada April.
Enggartiasto sudah melakukan koordinasi dengan seluruh kepada daerah dan kepala dinas yang membidangi perdagangan untuk melaporkan kebutuhan beras di masing-masing daerah. Setelahnya beras juga harus dijual seharga HET di seluruh pasar termasuk pasar ritel modern.
“Kami jamin kualitas beras Bulog yang akan disuplai kualitasnya memenuhi persyaratan medium plus. Jadi tidak ada alasan [untuk tidak menjual beras],” katanya di Auditorium Kementerian Perdagangan, Rabu (28/3/2018).
Kementerian meminta seluruh pasar untuk membubuhkan label harga HET. Sementara pihaknya juga telah menurunkan setidaknya 200 staf Kemendag untuk memastikan bahwa penyediaan beras tersebut tersebar di pasaran. Adapun Satgas pangan juga dilibatkan meminimalisir terjadinya penimbunan beras.
Enggar mengatakanpihaknya telah meminta seluruh kebutuhan beras di masing-masing daerah dipenuhi dengan stok yang ada di Bulog. Bila terjadi kekurangan pasokan, maka Kemendag berjanji meminta agar Pasar Indun Beras Cipinang (PIBC) turut menyalurkannya ke daerah yang kebutuhan stok.
Saat ini stok kebutuhan di Bulog diperkirakan mencapai 650.000 ton yang tersebar di sejumlah daerah. Sementara stok beras di PIBC mencapai 40.147 ton. Stok beras juga akan dibantu dengan beras impor yang dipasok dari sejumlah negara seperti Vietnam, Thailand, India dan Pakistan berjumlah 500.000 ton. Sementara harga beras medium saat ini dengan varietas IR-64 II seharga Rp10.500 per kg.
Sementara untuk komoditas minyak goreng kemendag meminta untuk menyediakan minyak dengan kemasan sederhana untuk ukuran 1 liter yang dihargai Rp11.000 per liter dan 0,5 liter yang dihargai Rp6.000 per liter. Produsen juga diwajibkan untuk memproduksi minyak goreng curah dengan harga Rp10.500 per liter. Pengusaha ritel dan pedagang pasar diminta menyediakan minyak dengan harga ketentuan tersebut.
“Kami minta seluruh produsen menyediakan 20% dari total produksi minyak goreng, harus menyediakan minyak dengan harga yang ditetapkan pemerintah,” paparnya.
Adapun terkait gula, pemerintah meminta tidak ada kekhawatiran kekosongan pasokan. Pihaknya menekankan gula di dalam negeri aman meskipun saat menjelang puasa dan lebaran, terjadi peningkatan konsumsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel