Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semarak, Industri Alat Kesehatan Diramaikan Pemain Baru

Industri alat kesehatan dalam negeri terus bertumbuh yang ditandai dengan peningkatan jumlah pabrikan pada awal tahun ini sebanyak 27 perusahaan.
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyampaikan pendapatnya dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/9)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyampaikan pendapatnya dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/9)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA—Industri alat kesehatan dalam negeri terus bertumbuh yang ditandai dengan peningkatan jumlah pabrikan pada awal tahun ini sebanyak 27 perusahaan. 
Dengan demikian hingga saat ini terdapat 242 pabrikan dengan jenis alat kesehatan yang diproduksi sebanyak 294 jenis.

“Peningkatan ini menggambarkan potensi perkembangan industri alat kesehatan, tentunya harus sejalan dengan peningkatan teknologi produk alat kesehatan nasional,” kata Menteri Kesehatan Nila Moeloek pada pembukaan workshop Peningkatan Kemanfaatan Alat Kesehatan dalam Negeri di Jakarta, Senin (19/3/2018).

Pengembangan industri alat kesehatan ini diarahkan melalui pengembangan yang inovatif berbasis riset. Keberadaan lembaga riset dan pendidikan tinggi di Indonesia diharapkan dapat menjadi sumber munculnya riset-riset inovatif di bidang alat kesehatan.

Alat kesehatan berbasis riset membutuhkan tahapan uji klinik dalam memenuhi persyaratan keamanan, mutu, dan manfaat. Untuk memfasilitasi uji klinik itu, Kemenkes menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 63 Tahun 2017 tentang Cara Uji Klinik Alat Kesehatan yang Baik.

Dalam Permenkes tersebut dijelaskan terdapat dua jenis uji klinik, yakni uji klinik pra pemasaran dan pasca pemasaran. Uji klinik pra pemasaran adalah uji klinik yang menggunakan produk uji yang belum memiliki izin edar di Indonesia, termasuk uji klinik dengan produk uji yang telah memiliki izin edar untuk indikasi atau maksud penggunaan baru.

Sementara itu, uji klinik pasca pemasaran adalah uji klinik yang menggunakan produk uji yang sudah melalui uji klinik pra pemasaran dan telah memiliki izin edar di Indonesia untuk mendapatkan data manfaat, keamanan atau untuk konfirmasi kinerja yang telah disetujui.

Adanya permenkes tersebut diharapkan kendala yang terkait dengan uji klinik alat kesehatan dapat teratasi. Indonesia pun ditargetkan mampu menghasilkan alat kesehatan berbasis riset dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen alat kesehatan berbasis riset.

Pasar alat kesehatan nasional memiliki pertumbuhan hingga 12% per tahun. Anggaran Kemenkes untuk pembelian alat kesehatan pada 2017 sekitar Rp12 triliun dan meningkat menjadi Rp18 triliun pada tahun ini.

Kebutuhan alat kesehatan meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan pelayanan kesehatan, terutama dalam memenuhi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Namun demikian, perkembangan industri alat kesehatan ini diharapkan bisa mencapai universal health coverage (UHC) pada 2019.

Adapun, dalam rangka mendorong peningkatan alat kesehatan dalam negeri, Kemenkes gelar workshop Peningkatan Kemanfaatan Alat Kesehatan Dalam Negeri dengan tema Membangun Industri Alat Kesehatan Nasional Berbasis Riset. Hal ini merupakan salah satu upaya mendorong lembaga riset dan perguruan tinggi melakukan berbagai penelitian di bidang alat kesehatan.

Dalam acara tersebut akan dipamerkan beberapa alat kesehatan berbasis riset yang sudah atau sedang dikembangkan oleh lembaga riset dan universitas.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper