Bisnis.com, SITUBONDO— PT Panca Mitra Multiperdana pada tahun ini menargetkan untuk menggandakan volume ekspor udang beku yang semula 10.000 ton pada 2017 menjadi 20.000 ton pada 2018i.
Presiden Direktur PT Panca Mitra Multiperdana Martinus Soesilo mengemukakan target tersebut ditopang dengan 4 unit pabrik yang telah beroperasional di Situbondo. Pabrik yang keempat dioperasionalkan pada awal 2018. Pabrik yang ada di Situbondo untuk memproses udang vaname.
Sementara itu perusahaan tersebut juga memiliki 2 pabrik di Tarakan, Kalimantan Utara untuk memproses udang windu (black tiger)
Dia mengatakan PT Panca saat ini merupakan industri udang beku yang masuk dalam posisi tiga besar di dalam negeri.
Martinus mengatakan perusahaan akan tetap fokus pada industri udang beku yang 100% pangsanya untuk ekspor. Yaitu sebanyak 70% dikirim ke AS, 20% ke Jepang. Lainnya ke Eropa dan Asia.
Perusahaan itu mempekerjakan 3.,000 kayawan di Situbondo, dan 700 di Tarakan. Total karyawan berjumlah 4.000 orang, termasuk staf
Martinus mengatakan perusahaan tidak akan melebarkan sayap bisnis untuk mengelola sendiri tambak udang. Mengingat jumlah pasokan udang yang dibutuhkan cukup tinggi.
Satu hari perusahaan itu membutuhkan 80 ton udang segar. Sedangkan per hektare tambak hanya menghasilkan 60 ton per tahun jika memang sukses.
“Jadi kalau mau buat tambak sendiri, kami butuh 486 hektare. Itu tak mungkin kami lakukan,”katanya
PT Panca saat ini bekerja sama dengan lebih 20 petambak besar di daerah Jawa Timur, Sumbawa, Madura, medan dan Sulawesi.
“Sekarang ini pertumbuhan tambak udang di luar Jawa. Sulawesi lagi booming.”
PT Panca saat ini memasok udang beku ke gerai ritel raksasa Walmart, Kroger dan Ahold. Selain itu juga antara lain memasok ke perusahaan food service Gordon Food Service.