Bisnis.com, JAKARTA -- Pameran SIAL China 2018 mengajak 10 pelaku industri makanan Indonesia untuk ikut serta dalam ajang pameran produk makanan terbesar keempat dunia itu.
SIAL China merupakan pameran yang menampilkan produk makanan, minuman, bakery, hospitality, bahan makanan, herbal, warabala, buah, dan produk pertanian. Pameran yang akan digelar di Shanghai, China pada Mei 2018 itu rencananya diikuti oleh 3.400 peserta.
Direktur Marketing dan Komunikasi SIAL China Kate Ba mengajak para pelaku industri makanan di Indonesia untuk berpartisipasi.
"Melihat pertumbuhan Industri makanan yang pesat, kami mengajak untuk ikut berpartisipasi dalam acara SIAL China," paparnya saat konferensi pers pameran SIAL China 2018, di Jakarta, Selasa (13/3/2018).
Pendaftaran untuk mengikuti pameran tersebut terbuka bagi semua pelaku industri makanan Indonesia dan pendaftarannya sudah dibuka melalui website resmi SIAL China 2018 sejak Januari 2018 dengan mengirimkan contoh produk yang dijual.
Sampai sejauh ini, lanjut Ba, dari beberapa pelaku industri yang akan ikut salah satunya adalah produsen kopi.
"Ada perusahaan kopi yang ikut. Saya belum tahu yang lainnya apa saja, tapi yang saya dengar salah satunya adalah perusahaan kopi," sebutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman menyatakan dukungannya jika ada pelaku industri makanan Tanah Air yang ikut serta dalam pameran ini. Menurutnya, SIAL China bisa menjadi ajang promosi yang baik untuk memperkenalkan produk makanan dan minuman Indonesia.
"Kami sangat mengharapkan adanya pameran-pameran seperti SIAL China ini dapat mempromosikan produk-produk kita dan juga memperluas jangkauan pasar," tutur Adhi.
Pada SIAL China 2017, terdapat 6 peserta asal Indonesia atau bertambah dari tahun sebelumnya yang sebanyak 4 peserta.
Secara keseluruhan, pada tahun lalu pameran ini diikuti oleh 3.200 peserta dari 67 negara. Jumlah pesertanya naik 10% dari penyelenggaraan SIAL China 2016.
Adapun jumlah pengunjungnya mencapai 101.134 orang dari seluruh dunia, meningkat 31% dari tahun sebelumnya.
