Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah terus berupaya untuk menutupi kekurangan kapasitas kursi sebesar 1,1 juta orang guna mencapai target wisatawan mancegara sebesar 17 juta pada tahun ini.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, pihaknya telah bertemu dengan sejumlah maskapai untuk membuka rute baru atau menambah kapasitas kursi pesawatnya pada tahun ini. Menurutnya, maskapai berbiaya rendah merupakan salah satu jenis maskapai yang berkontribusi paling besar dalam mendatangkan wisman.
“Saya sudah ketemu dengan Tony Fernandez [CEO Air Asia] dan kami sepakat bahwa kalau memang Indonesia ingin menjadi negara pariwisata yang maju maka harus punya bandara khusus untuk LCC [low cost carrier],” ujarnya kepada Bisnis.
Dia menyatakan, dari kekurangan seat capacity 1,1 juta, Air Asia mengaku sanggup untuk memenuhi sekitar 26% di antaranya, atau sekitar 286.000 kursi. Namun untuk itu, dia menyatakan Air Asia memerlukan dukungan berupa adanya bandara khusus maskapai berbiaya rendah.
“Rute baru mau kebuka ke manapun kalau ada LCC airport. Banyuwangi juga saya tawarkan dan dia tertarik karena dia tahu Banyuwangi sangat dekat dengan Bali,”tambahnya.
Dalam pertemuan itu, menteri menyebut Air Asia juga mengusulkan pengembangan terminal khusus LCC di Indonesia, khususnya di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng untuk memudahkan konektivitas penerbangan internasional ke penerbangan domestik.
Dia menilai Indonesia cukup kalah pertumbuhan maskapainya dibandingkan negara lain karena tidak memiliki strategi khusus untuk melayani penerbangan LCC. Negeri tetangga seperti Thailand saja, ujarnya, saat ini membuka bandara terminal khusus LCC karena mayoritas maskapai menggunakan pesawat wide body, low cost.