Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menargetkan bisa menggandeng total 1 juta mitra dari petani, peternak, dan nelayan pada tahun ini sebagai alat pemerataan ekonomi.
Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani mengatakan sektor pertanian, peternakan dan perikanan bisa menjadi alat pemerataan ekonomi melalui kebijakan dan kemitraan yang sesuai. Menurutnya, jika hal tersebut bisa berkolerasi dapat menjadi salah stau tulang punggung ekonomi yang sifatnya berkelanjutan.
"Pertanian bisa menjadi leading sektor untuk memperkecil kesenjangan ekonomi dengan memperhatikan kesejahteraan petani yang menjadi penentu dalam ketahanan pangan. Dunia usaha akan terus mendorong pengembangan inovasi pola kemitraannya," katanya pada Selasa (6/3).
Dia menjelaskan sektor pertanian menyerap paling banyak tenaga kerja, sekitar 32% atau 50 juta orang dari total penduduk. Namun, pertumbuhannya hanya 3%-4% dan kontribusi produk domestik bruto (PDB) hanya sekitar 13%-14%. Artinya, masih ada ruang untuk improvisasi agar kontribusi tersebut meningkat.
Wakil Ketua KADIN bidang Agribisnis, Pangan dan Kehutanan Franky O. Widjaja mengatakan produktivitas di sektor pangan harus ditingkatkan dari tahun ke tahun dan Sektor pertanian yang banyak menyerap tenaga kerja harus diupayakan kemajuan dan pengembangannya.
Sejauh ini KADIN sudah melibatkan 430.000 mitra, masih kurang 670.000 mitra. Namun, Rosan melihat kondisi tersebut dengan optimistis bahwa target dapat terwujud.
Pihaknya akan bekerjasama dengan 24 perusahaan untuk menggandeng petani di sektor hulu mau menjadi mitra. Selain itu, KADIN juga akan menyelenggarakan Jakarta Food Security Summit (JFSS) ke-4 yang melibatkan pemerintah, pelaku usaha, akademisi dan petani.
JFSS akan dilengkapi dengan pameran produk-produk komoditas pangan nasional dan inovasi teknologi pembiayaan terkini.