Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Beda Data Produksi Udang, KKP: Kami Himpun Produksi Seluruh Pembudidaya

Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan data produksi perikanan yang dihimpun pemerintah mewakili seluruh pembudi daya sehingga lebih tinggi ketimbang yang direkam asosiasi pelaku usaha.
Udang/Istimewa
Udang/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan data produksi perikanan yang dihimpun pemerintah mewakili seluruh pembudi daya sehingga lebih tinggi ketimbang yang direkam asosiasi pelaku usaha.

Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan data produksi udang yang dicatat pihaknya merepresentasikan seluruh pemangku kepentingan budi daya udang, baik petambak tradisional, semiintensif, maupun semiintensif.

Pernyataan Slamet itu merespons perbedaan data antara KKP dengan Shrimp Club Indonesia (SCI). Produksi udang 2017 menurut KKP 555.138 ton, sedangkan menurut SCI hanya 390.000 ton.

"Mereka kan lebih pada asosiasinya. Wong petambak intensif saja belum semuanya masuk SCI," ujarnya, Rabu (28/2/2018).

Demikian pula terhadap data pakan ikan menurut Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT), Slamet menuturkan konsumsi pakan ikan 2018 yang diperkirakan flat alias relatif sama dengan tahun lalu terjadi karena substitusi pakan komersial oleh pakan mandiri. Pakan mandiri merupakan program produksi pakan oleh masyarakat yang digalakkan pemerintah. KKP memberikan bantuan mesin dan bahan baku dalam program itu.

GPMT memperkirakan pertumbuhan permintaan pakan ikan tahun ini relatif stagnan dengan kenaikan maksimal 2%-3% setelah tahun lalu turun 4,1% menjadi 1,3 juta ton.

"Pakan mandiri atau masyarakat me-reduce pakan [komersial] begitu luar biasanya. Ada pakan sosis, tidak terdata. Ada pakan roti sisa. Itu kan tidak masuk ke dalam perhitungan mereka. Kalau saya kan total semuanya," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper