Bisnis.com, JAKARTA—Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) bekerja sama dengan Reed Panorama Exhibitions (RPE) akan menggelar pameran Keramika 2018. Pada pameran ini akan ditampilkan teknologi terkini industri keramik yaitu compaction.
Teknologi tersebut adalah teknologi manufaktur dunia yang mampu mencetak keramik berukuran besar (big slab), menyesuaikan dengan lebar dan panjang yang diinginkan. Mesin ini diklaim mampu mencetak keramik dengan panjang yang tak terbatas.
Teknologi compaction memudahkan produsen untuk mencetak keramik dengan kepadatan serta ketebalan yang beragam mulai dari 6 mm hingga 20 mm. Apabila dikombinasikan dengan teknologi digital printing maka akan menghasilkan keramik dengan teksktur alami seperti kayu, bebatuan, dan lainnya. Teknologi ini juga dapat mendorong inovasi desain dan konstruksi.
Adapun, pameran Keramika 2018 akan dilangsungkan pada 15 Maret hingga 18 Maret 2018 di Jakarta Convention Center dan akan dihadiri oleh produsen hingga pemasok bahan baku dan teknologi keramik.
Ketua Umum Asaki Elisa Sinaga mengatakan pameran ini pertama kali digelar pada 6 tahun silam dan bertujuan memperkenalkan keramik nasional.
“Industri keramik masih bisa eksis karena pasar yang masih terus tumbuh, baik berfokus pada pasar domestik maupun berekspansi secara strategis ke kawasan seperti China, Vietnam dan Timur Tengah. Untuk itu kami mengajak masyarakat untuk memilih keramik lokal agar keramik Indonesia bisa menjadi pilihan utama di dalam negeri maupun pasar regional,” katanya, Rabu (28/2/2018).
Pameran ini akan diikuti oleh 40 peserta mulai dari pabrikan keramik, mesin, hingga pemasok bahan baku keramik dari berbagai negara seperti Indonesia, China, India, hingga Italia. Beberapa perusahaan keramik dalam negeri yang mengikuti pameran Keramika 2018 adalah Arwana, Indogress, KIA, Roman, Sunpower Ceramic serta pabrikan genteng berglazur Kanmuri.
Selain itu, juga terdapat juga pendukung industri keramik seperti Torrecid, Esmalglass Indonesia, Certech Indonesia, Lamberti Indonesia, System Indonesia, Aneka Kurnia Indah/Foshan Benme, Zibo Dagong Mega Trading, Balai Besar Keramik, serta Perusahaan Gas Negara (PGN).
