Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Beras Medium Masih Lampaui HET, Ini Kata Dirut Pasar Beras Cipinang

Arief Prasetyo, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya mengatakan tren harga beras medium yang menurun namun belum seusai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan yang sebesar Rp9.450 karena dipengaruhi harga gabah di kalangan petani
./.
./.

Bisnis.com, JAKARTA -- Arief Prasetyo, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya mengatakan tren harga beras medium yang menurun namun belum seusai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan yang sebesar Rp9.450 karena dipengaruhi harga gabah di kalangan petani.

“Kuncinya ada di harga gabah,,” katanya, kepada Bisnis, Selasa (27/2/2018).

Dia mengungkapkan harga gabah yang ada saat ini masih bervariasi yaitu mulai dari Rp4.500 hinga Rp5.200 per kg. Menurutnya, jika harga gabah masih di kisaran harga Rp5.000 maka HET beras medium tersebut akan sulit dicapai.

“Di pasar, di hilir, menunggu harga gabah bisa baik karena penggiling padi yang kecil belum bisa memproduksi beras medium, sedangkan untuk memproduksi beras premium, equipment-nya belum sampai,” jelasnya.

Pemerintah juga tetap memastikan bahwa impor beras tetap dilakukan. Menurut, Arief impor dilakukan rencananya sebelum panen, namun ada aturan bahwa beras impor tidak boleh diedarkan saat panen raya.

“Pemerintah itu sekarang menjaga hati petani, kalau beras impor dikeluarkan akan menyakiti petani. Jadi ditaruh di gudang Bulog. Belum [dilepas ke pasaran],” katanya.

Hal ini juga dinilai berpengaruh pada haga beras medium yang belum bisa menyesuaikan dengan HET yang ditetapkan.

“Sekarang poinnya seberapa cepat harga gabah itu bisa kembali ke sebelumnya, yang bisa masuk itu harga gabah Rp4.000 sedangkan Bulog saja Rp4.500. Kalau yang medium Rp9.450 agak berat, ada biaya packaging, sewa gudang, dan lainnya. Jadi harus dipikirkan harga Rp9.450 itu perlu direview atau tidak,” jelasnya.

Adapun untuk panen raya juga masih bertahap, Arief mengatakan baru Jawa Tengah dan di Jawat Barat baru mulai.

“Pasokan ke Cipinang itu 30.000 ton, aman, tapi belum kondisi ideal. Ideal itu di atas 35.000 ton-40.000 ton. Kalau panen raya bisa 50.000 ton. Itu patokannya,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Agne Yasa

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper