Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Universitas Brawijaya Sebut Pasar Percaya Prabowo dan Kabinet Merah Putih

Respons positif pelaku pasar terhadap Presiden Prabowo Subianto dan kabinetnya terlihat dari menguatnya IHSG dan nilai tukar rupiah hari ini.
Presiden Prabowo Subianto mengumumkan 56 nama wakil menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Minggu (20/10/2024)/Bisnis-Akbar Evandio
Presiden Prabowo Subianto mengumumkan 56 nama wakil menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Minggu (20/10/2024)/Bisnis-Akbar Evandio

Bisnis.com, MALANG — Ekonom menilai pelaku pasar percaya pada Presiden Prabowo Subianto dan kabinet Merah Putih. Respons positif ini terlihat dari menguatnya IHSG dan nilai tukar rupiah.

Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Joko Budi Santoso mengatakan dengan leadership Presiden Prabowo diharapkan unity dan cooperation sebagaimana penekanan pada pidato kebangsaan pertama di Gedung MPR/DPR pasca-dilantik akan menjadi modal dasar perekonomian melaju lebih baik lagi. 

“Harapan baru disematkan pada kabinet merah putih dan akan dinantikan kinerja di 100 hari pertama,” ujarnya, Senin (21/10/2024).

Menurutnya, bertahannya Menkeu Sri Mulyani Indrawati (SMI) juga memberikan andil besar pada kepercayaan internasional, khususnya di sektor keuangan global. 

Kemampuan Menkeu SMI dalam menjaga kesinambungan fiskal di tengah tekanan moneter menjadi, kata dia, modal positif untuk keberlanjutan fiskal dalam menggaransi pengelolaan dan kepatuhan dalam menunaikan kewajiban atas pembiayaan luar negeri. 

Dia menegaskan pula, kabinet merah putih yang dilantik hari ini banyak dinilai terlalu gemuk, namun Presiden Prabowo tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai. 

“Dalam konteks ini, saya menilai presiden mengharapkan terjadi percepatan, keberlanjutan, dan stabilitas di awal kepemimpinanya,” ujarnya.

Stabilitas menjadi kunci untuk meningkatkan kepercayaan dunia internasional guna menarik investasi lebih besar. Kabinet merah putih merupakan bagian dari upaya presiden merangkul seluruh komponen bangsa untuk kembali bersatu memperkokoh kekuatan untuk menghadapi tantangan pembangunan dari dalam dan luar negeri. 

“Penambahan jumlah kemetersian dan wamen diharapakan terjadi akselerasi penyelesaian persoalan pembangunan karena bidang yang ditangani lebih spesifik,” ujar Joko yang juga Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi FEB UB itu.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper