Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I (Persero) optimistis pengembangan fasilitas di Bandara Ngurah Rai di Badung, Bali, guna menunjang International Monetery Fund (IMF) Annual Meeting rampung pada Juni 2018.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan Bandara Ngurah Rai akan mampu menampung seluruh pergerakan baik pesawat maupun penumpang para delegasi. Acara tersebut diperkirakan diikuti oleh 23 kepala negara dan 17.000 delegasi dari 189 negara.
"Kami targetkan pada Juni 2018 sudah siap," kata Faik pada Senin (26/2/2018).
Fasilitas fisik yang akan ditambah adalah dua rapid exit taxiway, 11 parking stand di apron utara, 11 parking stand di apron selatan, 40 unit check-in counter internasional, dan gedung parkir lima lantai untuk 748 unit kendaraan.
Sementara, fasilitas nonfisik yang akan dikembangkan adalah jam operasional bandara akan diperpanjang menjadi 24 jam, serta kapasitas landasan pacu (runway) ditambah dari 27 pergerakan per jam menjadi 31 pergerakan per jam.
Dia menambahkan dengan adanya 11 parking stand tersebut, semua pesawat delegasi bisa ditampung di Denpasar. Operator akan lebih leluasa dalam mengatur pergerakan pesawat di bandara.
"Alternatif lain kalau masih mengalami kepadatan, bisa dialihkan ke bandara terdekat seperti di Lombok, Surabaya, atau Banyuwangi. Namun, saya kira masih bisa diatasi," ujarnya.