Bisnis.com, JAKARTA – Federal Reserve menunjukkan kepercayaan lebih pada kebutuhan untuk mempertahankan kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan terakhirnya, dengan sebagian besar percaya bahwa inflasi akan meningkat.
Ekspektasi yang lebih positif terhadap inflasi dalam notulensi rapat Federal Open Market Committee 30-31 Januari yang dirilis Rabu (21/2/2018) kemungkinan akan memperkuat harapan lebih lanjut bahwa kepala The Fed yang baru, Jerome Powell, akan memimpin rekan-rekannya dalam menaikkan suku bunga bulan depan.
"Anggota (The Fed) setuju bahwa peningkatan prospek ekonomi jangka pendek meningkatkan kemungkinan bahwa laju kenaikan Fed Funds Rate akan sesuai," ungkap The Fed dalam risalah tersebut, seperti dikutip Reuters.
The Fed menambahkan bahwa informasi terkini tentang inflasi yang diterima oleh anggota bersama dengan prospek untuk melanjutkan aktivitas ekonomi yang solid memberikan dukungan untuk pandangan bahwa inflasi akan meningkat pada 2018.
Rapat FOMC, yang menjadi rapat terakhir yang dipimpin Janet Yellen, dilaksanakan sebelum data tenaga kerja bulanan dan inflasi menunjukkan kenaikan tekanan harga.
Risalah menunjukkan bahwa kedua anggota yang memiliki hak suara dan kelompok pembuat kebijakan telah meningkatkan perkiraan mereka untuk prospek ekonomi sejak Desember.
"Sebagian besar anggota" melihat prospek jangka pendek yang agak kuat dan beberapa menilai risiko kenaikan yang meningkat, dengan mengatakan bahwa kebijakan pajak Trump akan meningkatkan ekonomi lebih dari perkiraan sebelumnya.
Laju inflasi telah mulai mendominasi bulan-bulan pertama Powell menjabat sebagai ketua The Fed. Bank sentral AS tersebut saat ini memperkirakan tiga kenaikan suku bunga tahun ini, dan inflasi yang terus melemah telah menahan sebagian besar pembuat kebijakan untuk mempercepat laju kenaikan suku bunga bahkan di saat ekonomi tumbuh dengan kuat.
"Risalah FOMC tersebut cenderung netral, tapi menurut kami sedikit lebih hawkish daripada dovish. Diskusi tentang inflasi pada akhirnya pulih menjadi 2%, yang menunjuk pada optimisme lebih mengenai prospek," kata Aaron Kohli, analis suku bunga di BMO Capital Markets, seperti dikutip Reuters.