Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyelesaikan pembangunan dua Rumah Susun Sewa Mahasiswa Universitas Gajah Mada di Kabupaten Sleman dan Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta pada 17 Februari 2018 lalu.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan rusunawa pertama berada di Jalan Sendowo, Kabupaten Sleman telah selesai pada akhir 2017. Sementara Rusunawa kedua di Klaten rampung 2016 berlokasi di Desa Bayat, Kabupaten Klaten bernama rusunawa UGM Bayat.
Selain rusunawa mahasiswa, Kementerian PUPR juga membangun rusunawa Pekerja, Pondok Pesantren, TNI dan POLRI. Rusunawa berkonsep masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR sebagai bagian mewujudkan program satu juta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.
"Kepada para mahasiswa dengan adanya fasilitas ini, harapan kami para senior dan alumni, dapat menghasilkan sarjana-sarjana Teknik Geologi yang lebih bermutu daripada kami sebelumnya," kata Basuki melalui siaran pers, Kamis (22/2/2018).
Pasalnya turut hadir dalam acara tersebut, Rektor UGM Panut Mulyono dan Dekan Fakultas Teknik UGM Nizam. Beberapa pihak yang ikut mendampingi Menteri Basuki adalah Inspektur Jenderal Rildo Ananda Anwar, Dirjen Penyediaan Perumahan Khalawi AH, dan Direktur Rumah Susun Kuswardono.
Rusunawa UGM Bayat sangat bermanfaat sebagai rumah singgah bagi mahasiswa Teknik Geologi yang akan melakukan studi lapangan geologi yang berlangsung sekitar 3 minggu hingga 1 bulan.
“Setahu saya di Indonesia, laboratorium lapangan geologi hanya ada dua yakni di Karangsambung, Kabupaten Kebumen dan Bayat, Kabupaten Klaten," ungkap Basuki.
Rusunawa UGM Bayat telah digunakan oleh mahasiswa UGM dan mahasiswa kampus lainnya, bahkan sejumlah mahasiswa luar negeri yang melakukan studi lapangan geologi juga dapat tinggal di Rusunawa ini.
Rusunawa tiga lantai ini memiliki 54 unit untuk umum dan 2 unit untuk difabel dengan tipe 24 m2 dan telah dilengkapi tempat tidur bertingkat, meja belajar dan lemari pakaian.
Biaya pembangunan rusunawa mahasiwa Bayat ini menelan biaya sebesar Rp31,56 miliar dan dikerjakan oleh kontraktor PT. Adhicipta Karya Hernanda dan konsultan Manajemen Konstruksi PT. Laras Respati Utama.