Bisnis.com, JAKARTA— Memasuki usia seabad, Institut Teknologi Bandung (ITB) berkomitmen untuk mencetak lulusan pembuat lapangan pekerjaan ketimbang pencari kerja terlebih dalam menyambut era revolusi industri keempat atau ekonomi digital.
Rektor Institut Teknologi Bandung Kadarsyah Suryadi menyatakan, inovasi yang dihasilkan oleh perguruan tinggi harus memberikan nilai tambah ekonomi dan sosial kepada masyarakat.
Menurutnya, ITB kini memiliki misi khusus menjadi entrepreneurial university, yaitu perguruan tinggi yang bercirikan tiga unsur utama yaitu excellent in teaching, excellent in research, dan excellent in innovation.
Seiring dengan hal tersebut, pihaknya telah menyiapkan lembaga pengembangan inovasi dan kewirausahaan, yang mempertemukan tiga pelaku utama yaitu inovator, investor, dan calon inovator. Hal ini untuk menyelesaikan tantangan pendanaan yang selama ini dihadapi oleh para inovator.
“Sebanyak 77 start up company telah lahir, di mana 18 di antaranya sudah spin off dan dijalankam secara komersial, “ ujarnya dalam konferensi pers Gala Dinner Menuju Seabad ITB, Senin (18/2/2018).
Dia menjelaskan, pihaknya memiliki kriteria dalam menyeleksi inovasi yang akan dilahirkan dalam lembaga pengembangan inovasi dan kewirausahaan tersebut.
Misalnya, bila tingkat kesiapan inovasi tersebut berada di skor 5 hingga 6 maka pengembangannya cukup dilakukan di pusat penelitian dan pengembangan. Sementara bila kesiapannya berada lebih baik dari skor tersebut, maka akan dimasukkan ke dalam lembaga pengembangan inovasi.
“Salah satu inovasi yang dihasilkan adalah produk katalis kimia, yang berhasil mengurangi biaya produksi suatu perusahaan hingga 50%,”jelasnya.
Ridwan Djamaluddin, Ketua Ikatan Alumni ITB menjelaskan, pihaknya berupaya memaksimalkan potensi alumni ITB di berbagai bidang untuk mendukung misi ITB menjadi universitas yang mencetak wirausaha.
“Dari sisi alumni, kami ada 100 ribuan alumni yang kita upayakan sekarang bagaimana memaksimalkan potensinya. Setelah menimba ilmu mau kita apakan, “ jelasnya.
Acara Gala Dinner itu rencananya dihadiri oleh sejumlah pejabat, antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
