Bisnis.com, JAKARTA – Hingga akhir Februari 2018, Kementerian Perhubungan akan menutup 304 cikal bakal perlintasan kereta api sebidang.
Penutupan tersebut termasuk dalam tiga poin program quick wins yang diperintahkan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Zulfrikri terkait keselamatan perjalanan kereta api. Penutupan itu dilakukan selama dua bulan.
Dari tiga poin yang dikejar, Zulfikri mengatakan program perlintasan sebidang ini yang akan jadi fokus utama. Pasalnya, jika jalan yang awalnya hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki terus digunakan oleh kendaraan roda empat, maka berpotensi menyebabkan kecelakaan.
“Kita harapkan kecelakaan yang selama ini terjadi akibat perlintasan sebidang bisa berkurang. Lalu, zero accident bisa tercapai,” terangnya, Kamis (15/2/2018).
Direktur Keselamatan Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Edi Nur Salam menyebutkan tahun lalu, sebanyak 291 titik perlintasan sebidang sudah ditutup dari total 5.829 titik di Indonesia. Semuanya akan selesai ditutup pada 2019.
Dia menjelaskan penutupan cikal bakal perlintasan ini lebih mudah dilakukan karena masyarakat belum terbiasa menggunakannya. Itulah sebabnya kementerian akan bergerak cepat untuk memblokade jika melihat tanda-tanda sebuah jalan akan digunakan untuk perlintasan sebidang.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) pun diklaim merasakan sekali manfaat penutupan tersebut.
“Penutupan cikal bakal ini awalnya kami ingin minimal 10 titik di setiap wilayah. Seiring koordinasi di lapangan, akhirnya terasa manfaat bagi kereta api. Dalam rapat Rabu (14/2) kemarin mereka ingin jadi 211 titik ditutup dan sekarang ini membengkak jadi 304,” ungkap Edi.