Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI) merilis data bahwa ekspor pupuk urea sepanjang 2017 merosot tajam menjadi 766.000 ton. Capaian tersebut menurun drastis dibandingkan dengan realisasi ekspor 2016 yang 1,25 juta ton.
Sekretaris Jendral Asosiasi APPI Dadang Heru Kodri mengatakan anjloknya ekspor urea pada tahun lalu disebabkan oleh gangguan pada produksi, yaitu Pabrik Kalimantan Timur 5 milik PT Pupuk Kaltim.
“PIM [Pupuk Iskandar Muda] juga kemarin karena supply gasnya terganggu,” tuturnya di Jakarta pada Selasa (14/2/2018).
Dadang menjelaskan penurunan ekspor tersebut tidak banyak berpengaruh terhadap kondisi industri pupuk secara keseluruhan sebab mandatori utama dari produksi pupuk di Tanah Air adalah untuk memenuhi pasar di dalam negeri. “Kalau ada lebih, baru diekspor, yang utama di dalam negeri dulu.”
Dia berharap kondisi pabrikan pupuk nasional dapat segera pulih agar pemenuhan permintaan dapat tercukupi secara normal.
Sebagai catatan, total konsumsi urea untuk pasar domestik dan ekspor pada 2017 sebesar 6,73 juta ton. Angka tersebut lebih tinggi dari capaian 2016 yang 6,58 juta ton.