Bisnis.com, JAKARTA—Industri semen Indonesia menargetkan ekspor sebanyak 3 juta ton sepanjang 2018, naik tipis dari ekspor pada tahun lalu sebesar 2,8 juta ton.
Ketua Asosiasi Semen Indonesia Widodo Santoso mengatakan ekspor ini meliputi clinker dan semen. Jumlah ini diharapkan terus tumbuh untuk memperkuat neraca perdagangan Indonesia.
"Untuk realisasi ekspor clinker dan semen [Januari 2018 dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya] meningkat 70% atau sebesar 239.000 ton," kata Widodo, Rabu (14/2/2018).
Clinker merupakan butiran kasar sebelum menjadi semen. Dengan sedikit reaksi kimia, maka clinker akan berubah menjadi semen. Clinker berbentuk butiran dengan diameter 3 milimeter hingga 25 milimeter.
Meski mendorong ekspor ditingkatkan, Widodo mengharapkan pemerintah menjaga pasar di dalam negeri. Caranya dengan mendorong konsumsi proyek pembangunan di lingkungan pemerintahan menggunakan produk di dalam negeri. Komitmen ini penting mengingat kapasitas pabrik semen di Indonesia sudah kelebihan pasokan.
"Juga diperlukan perlindungan terhadap industri dalam negeri dengan pembatasan dan pengetatan impor semen maupun clinker," katanya.
Hingga akhir 2017 diperkirakan kapasitas terpasang pabrik semen di Indonesia mencapai 106,3 juta ton. Adapun produksi hanya 63% dari kapasitas terpasang. Dari jumlah kapasitas terpasang ini pabrik semen milik negara menguasai 37%. Selebihnya merupakan asing dan swasta sebanyak 63%.