JAKARTA—Konsumsi semen pada Januari 2018 naik 9,9% dari Januari tahun lalu berkat pengerjaan proyek tol. Selain itu, proyek infrastruktur lain, seperti bendungan dan pembangkit listrik ikut mendorong penggunaan semen.
Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia Widodo Santoso mengatakan konsumsi semen tumbuh hampir merata di semua provinsi sepanjang Januari 2018. Pertumbuhan berkisar 12% hingga 17% jika dibandingkan dengan Januari 2017.
Pertumbuhan konsumsi tertinggi di Sumatra sebesar 17,8% menjadi 1,21 juta ton, diikuti Maluku dan Papua sebesar 17% menjadi 167.000. Kalimantan yang naik 12,9% menjadi 355.000 ton, Sulawesi 11,4% menjadi 478.000 ton, dan Jawa 8,1% menjadi 3,18 juta ton. Adapun Bali dan Nusa Tenggara mengalami penurunan konsumsi sebesar 7,5% menjadi 288.000 ton.
"Di Sumatra hampir semua provinsi meningkat kecuali Bengkulu. Terjadi sedikit penurunan dibandingkan dengan Januari tahun lalu," kata Widodo, Rabu (14/2).
Pembangunan jaringan jalan tol, bendungan hingga pembangkit listrik yang dikerjakan pemerintah membuat permintaan semen meningkat. Konsumsi semen juga tumbuh seiring dengan membaiknya harga komoditas yang meningkatkan pendapatan masyarakat terutama dari wilayah yang kaya batu bara seperti Jambi dan Sumatra Selatan, hingga Kalimantan.
"Khusus daerah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur seiring ekspor batu bara meningkat tajam telah mendorong ekonomi. Saat ini kemungkinan properti juga ikut meningkat [yang otomatis meningkatkan konsumsi semen]," katanya.
Meski begitu, Widodo mengatakan saat ini terjadi peningkatan stok semen dan clinker di gudang-gudang pabrik sebanyak 2 juta ton. Peningkatan ini karena permintaan pada Januari 2018 lebih rendah 2% dibandingkan dengan realisasi Desember 2017.
Untuk itu dia mengingatkan para pengelola pabrik semen melakukan perawatan mesin yang ada. Selain itu juga dilakukan pemasaran yang gencar ke luar negeri agar meningkatkan jumlah ekspor.