Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia atau APPI memproyeksikan kenaikan konsumsi pupuk jenis NPK akan terjadi sebesar 2% sepanjang tahun ini.
Sekretaris Jenderal APPI Dadang Heru Kodri menyebut kenaikan tersebut disebabkan peningkatan porsi subsidi pupuk khusus NPK yang diberikan pemerintah.
“Growth-nya mungkin hanya NPK saja yang akan naik. Kalau pupuk lain hampir sama [seperti tahun lalu],” ujarnya di Jakarta, Selasa (14/2/2018).
Menurut Dadang, secara umum kebutuhan konsumsi pupuk pada 2018 tidak akan banyak berbeda dengan 2017. Dia menilai pola kebutuhan pupuk dari sisi industri, pertanian, dan perkebunan cenderung stagnan.
“Cuaca juga sama dengan musim penghujan yang panjang dan kemaraunya pendek, konsumsi pupuk relatif sama dengan tahun lalu,” jelasnya.
Sebagai informasi, pupuk NPK tergolong lebih unggul dibandingkan produk lain, seperti urea. Pupuk NPK diklaim memiliki keunggulan dalam hal kandungan zat yang dapat membuat tumbuhan berkembang lebih baik. Sehingga, dipercaya dapat meningkatkan kualitas produksi pertanian.
Baca Juga
Adapun, konsumsi produk pupuk NPK di dalam negeri pada sepanjang tahun lalu sebesar 3,11 juta ton. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi konsumsi NPK 2016 sebesar 2,93 juta ton.