Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah berkomitmen terus memperbaiki sistem logistik nasional termasuk untuk mendukung kegiatan agribisnis dan industri perikanan.
Plt Deputi Bidang Koordinator Perniagaan dan Industri Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Elen Setiadi mengatakan kinerja pengiriman barang Indonesia dibandingkan negara Asean masih terbelakang, di mana pada 2017, biaya logistik nasional mencapai 23,5%.
"Kita coba lagi apa yang perlu didorong sehingga industri perikanan bisa terus berkembang. Dari fasilitas sudah kita sediakan. Tinggal dilihat saja apa yang masih kurang," katanya kepada Bisnis.com di Jakarta, Senin (12/2/2018).
Baca Juga
Elen menambahkan, industri agribisnis dan perikanan adalah satu dari lima penggerak ekonomi di Indonesia saat ini. Oleh karena itu, pemerintah harus memperbaiki sistem logistik industri tersebut.
Dia mengungkapkan kondisi di lapangan, mayoritas ikan yang ditangkap nelayan Indonesia dalam keadaan mati, karena sarana pengiriman di wilayah timur sangat jarang dengan rentang waktu pengirian hingga dua minggu sekali.
Padahal, menurut Elen, nilai jual ekspor ikan hidup lebih tinggi dibandingkan nilai jual ikan yang dibekukan atau yang sudah diolah menjadi ikan asin atau ikan asap. "Contohnya harga jual ikan tongkol segar Rp22.000 per kilogram, sedangkan harga jual ikan tongkol asin lebih murah setengahnya yakni hanya Rp11.000 per kilogram."