Bisnis.com, JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. masih memproses penetapan lokasi ruas tol Jakarta—Cikampek II Selatan yang pembangunannya diharapkan dapat rampung pada 2020.
Komisaris Utama PT Jasamarga Japek Selatan Reza Febriano mengatakan bahwa pihaknya baru akan menetapkan lokasi dalam waktu dekat ini. Setelah lokasi ditetapkan, barulah pihaknya akan mengebut upaya pembebasan lahan agar segera masuk ke tahap konstruksi.
“Rencana untuk penetapan lokasi dulu. Kalau lokasi sudah ada, baru mulai pembebasan lahan, targetnya [pembebasan lahan] sudah dimulai pada tahun ini,” katanya, akhir pekan lalu.
Akhir tahun lalu, Jasa Marga menandatangani perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) ruas tol Jakarta—Cikampek II sisi Selatan dengan nilai investasi Rp14,70 triliun.
Ruas tol Jakarta—Cikampek II Selatan dengan rute Jatiasih—Cipularang—Sadang tersebut rencananya memiliki panjang 64 kiloemeter atau lebih panjang dari jalan tol layang Jakarta-Cikampek II yang proses konstruksinya sedang berlangsung.
Jalan tol layang ini dibangun oleh PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek dan berlokasi di tengah-tengah jalan tol Jakarta—Cikampek yang ada saat ini.
Baca Juga
Reza mengatakan bahwa perusahaan belum melakukan lelang kontraktor mengingat penetuan kontraktor biasanya baru akan dilakukan saat pembebasan lahan mencapai 60%.
Adapun, perusahaan menargetkan surat perintah mulai kerja (SPMK) jalan tol dapat dikeluarkan pada akhir tahun ini setelah pemenang kontraktor ditetapkan untuk melakukan pengerjaan proyek tersebut.
“Kami targetkan secepatnya, mungkin akhir tahun [SPMK terbit] karena pembangunan ini kan sampai 2 tahun,” ujarnya.
Jalan Tol Jakarta Cikampek II Selatan dimiliki oleh konsorsium PT Jasa Marga (80%) Tbk. dan PT Wira Nusantara Bumi (20%). Jika sudah rampung, jalan tol yang pembangunannya ditargetkan akan dimulai pada Desember 2018 tersebut dapat menjadi jalan alternatif dari Jakarta menuju Bandung, atau sebaliknya, selain jalan tol Jakarta—Cikampek yang ada saat ini dan jalan tol layang Jakarta—Cikampek II.