Bisnis.com, JAKARTA—Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian menggandeng Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin guna memperluas keahlian membuat produk berbahan baku karet alam.
Kepala BPPI Ngakan Timur Antara mengatakan Provinsi Sumatra Selatan merupakan salah satu penghasil karet terbesar di Indonesia dengan luas lahan 845,16 hektare dan produksi mencapai 970.670 ton per tahun. Perlu upaya bersama agar produksi karet alam yang melimpah dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
“Pemerintah memandang penting upaya untuk mengoptimalkan konsumsi karet alam di dalam negeri guna meningkatkan nilai tambah dari potensi sumber daya alam nasional,” kata Ngakan melalui keterangan tertulis akhir pekan lalu.
Merujuk data Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo), karet alam menyumbang sebesar 45% untuk bahan baku ban. Kebutuhan karet alam di pasar domestik sekitar 600.000 ton dari total produksi per tahun yang mencapai 3,3 juta ton.
Dia mengatakan peserta akan mendapatkan pengetahuan mengenai teknik pencetakan ban vulkanisir, produksi kompon untuk karet otomotif, karet souvenir, dan barang rumah tangga seperti karpet karet.
"Kami berharap, melalui pelatihan ini para peserta dapat mengetahui teknik produksi pembuatan barang jadi karet untuk meningkatkan nilai tambah produk hilir karet alam," ujar Ngakan.
Selain menyediakan jasa pelatihan pengolahan karet alam, Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand Industri) Palembang juga menyediakan jasa pelayanan teknis pengujian dan sertifikasi produk untuk mendukung jaminan mutu produk karet alam dan turunannya agar sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Sebagai tindak lanjut kerja sama pelatihan tersebut, Bupati Musi Banyuasin akan melakukan penandatanganan memorandum of understanding untuk peningkatan kerja sama antara Baristand Industri Palembang dengan Kabupaten Musi Banyuasin dalam bidang hilirisasi produk karet alam dan turunannya dalam waktu dekat.
