Bisnis.com, JAKARTA – PT Saka Energi Indonesia masih belum mendapatkan kejelasan nasib akan melanjutkan pengelolaan di Blok Sanga-sanga yang akan terminasi pada tahun ini.
Saat ini, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk. itu menjadi salah satu pengelola blok itu dengan porsi kepemilikan sebesar 26,25%. Selain Saka Energi, pengelola blok itu antara lain, Virginia Indonesia Co (Vico) sebesar 7,5%, ENI sebesar 26,25%, CPC sebesar 20%, dan Universe Gas & Oil sebesar 4,37%.
Adapun, PT Pertamina (Persero) bakal menjadi pengelola baru dari blok Sanga-sanga tersebut. Perusahaan pelat merah itu mendapatkan penugasan dari kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mengelola 8 blok terminasi, termasuk Sanga-sanga.
Di sisi lain, Saka Energi bisa menjadi calon mitra Pertamina dalam mengelola blok di kawasan Kalimantan tersebut. Apalagi, rencana holding BUMN Migas akan membuat Saka Energi secara otomatis berada di bawah Pertamina.
Sayangnya, pihak Saka enggan berkomentar lebih lanjut terkait peluang bermitra atau melanjutkan pengelolaan pada blok Sanga-sanga tersebut.
Direktur Utama Saka Energi Tumbur Parlindungan mengaku enggan berkomentar terkait peluang perseroan untuk melanjutkan pengelolaan di Sanga-sanga.
“Untuk persoalan ini, saya enggak bisa kasih komentar yah,” ujarnya kepada Bisnis pada Rabu (7/2).