Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulog: Kontrak Impor Beras Dengan 6 Perusahaan Segera Terlaksana

Perum Bulog telah menandatangani kontrak dengan enam dari total delapan perusahaan yang lolos dalam tahapan negosiasi harga terkait penugasan untuk mengimpor beras sebesar 500.000 ton dengan
/ilustrasi
/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Perum Bulog telah menandatangani kontrak dengan enam dari total delapan perusahaan yang lolos dalam tahapan negosiasi harga terkait penugasan untuk mengimpor beras sebesar total 500.000 ton.

Penugasan Perum Bulog tersebut tersurat dalam Surat Menteri Perdagangan Nomor 94/M-DAG/SD/1/2018 tgl 15 Januari 2018 yang menyebutkan bahwa BULOG dapat melakukan impor beras untuk keperluan umum dengan broken di atas 5% sampai dengan 25% dan keperluan lain dengan broken 0% - 5%.

“Sebetulnya terdapat 8 perusahaan yang lolos tahapan negosiasi harga, namun karena pertimbangan keterbatasan waktu izin impor, ada 2 perusahaan dari Pakistan tidak menandatangani kontrak,” kata Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Siti Kuwati seperti dikutip dari keterangan pers yang diterima Bisnis, Rabu (7/2/2018).

Menurut siti, keenam perusahaan yang telah menandatangani kontrak tersebut berasal dari Vietnam, Thailand, dan India dengan total kuantum impor sebanyak 281.000 ton dengan rincian 141.000 ton dari Vietnam, 120.000 ton dari Thailand, dan 20.000 ton dari India.

Dengan demikian, total beras yang akan diimpor hanya akan mencapai 281.000 ton hingga akhir Februari dari rencana penugasan sebesar 500.000 ton.

Terkait broken, atau pecahan beras, Siti mengatakan pihaknya hanya akan mengimpor beras dengan pecahan 5%-15% dengan rincian 76.000 ton beras pecahan 5% dan 65.000 ton beras pecahan 15% dari Vietnam serta 95.000 ton beras pecahan 5% dan 25.000 ton beras pecahan 15% dari Thailand. Adapun dari India, seluruh beras yang diimpor yakni sebanyak 20.000 ton merupakan beras dengan kualitas pecahan 15%.

“Yang 25% tidak ada. Jumlah semua 281.000 ton ya,” katanya ketika dikonfirmasi ulang oleh Bisnis.

Siti menambahkan berdasarkan Surat Izin Impor yang diberikan Kementerian Perdagangan, beras impor tersebut harus sudah tiba di Indonesia paling lambat tanggal 28 Februari 2018.

“Di pertengahan bulan Februari ini diperkirakan sudah ada yang masuk ke Indonesia, dan sampai dengan akhir bulan Februari ini direncanakan beras impor sebanyak 281.000 sudah masuk semuanya,” jelasnya.

Adapun pelabuhan tujuan yang menjadi destinasi impor adalah Belawan (Medan Sumatera Utara), Teluk Bayur (Padang, Sumatera Barat), Panjang (Bandar Lampung, Lampung), Merak (Cilegon, Banten), Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya, Jawa Timur), Tanjung Wangi (Banyuwangi, Jawa Timur), Benoa (Denpasar, Bali), dan Tenau (Kupang, Nusa Tenggara Timur).

Penugasan importasi beras kepada Perum BULOG berdasarkan risalah rakortas adalah importasi beras untuk keperluan umum. Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 01 tahun 2018 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor, beras untuk keperluan umum adalah beras dengan kepecahan di atas 5% sampai dengan 25%. Dalam perkembangan selanjutnya, Perum BULOG mengimpor beras dengan kepecahan 5% dan 15%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper