Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Okupansi Apartemen di jakarta Capai 57,4%

Konsultan properti, Cushman and Wakefield menyebut, tingkat keterisian apartemen di Jakarta sampai dengan kuartal empat 2017 mencapai 57,4%.
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan apartemen, di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (5/9)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan apartemen, di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (5/9)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Konsultan properti, Cushman and Wakefield menyebut, tingkat keterisian apartemen di Jakarta sampai dengan kuartal empat 2017 mencapai 57,4%.
Director Research and Advisory Cushman and Wakefield Arief Rahardjo memaparkan dalam laporan Cushman and Wakefield, Jakarta Marketbeat 4th Quartal 2017, tingkat keterisian apartemen sampai dengan kuartal empat mencapai 57,4%.
“Adapun vacancy rate [tingkat kekosongan] sekitar 42,6%. Adapun sub sektor layanan apartemen sewa mengalami peningkatan pada kuartal empat 2017,” ujar Arief melalui laporan tersebut, Senin (5/2/2018).
Dia menyatakan, bersama dengan sejumlah tenant apartemen yang berdiri dalam jangka panjang, pengembang apartemen juga menerima permintaan baru yakni para penghuni apartemen dalam jangka waktu pendek. Misalnya, para penghuni untuk hari libur saja meningkat sampai 74,1% selama kuartal empat.
Sementara itu, apartemen sewa yang dibangun secara khusus dengan spesifikasi tertentu justru mengalami penurunan 1% menjadi 70,2% selama kuartal empat.
Dengan permintaan baru dari pasar, maka dapat diprediksikan pada awal 2018 akan ada keterisian yang tinggi untuk apartemen yang dibangun dengan tujuan tertentu. Misalnya, untuk melengkapi kebutuhan selama Asian Games 2018.
Rata-rata sewa apartemen berubah dalam kuartal terakhir 2017, dari harga Rp232.999, lalu Rp389.750, dan Rp220.650 per meter persegi pada setiap bulan. Adapun prediksi untuk tahun ini, dengan rupiah yang relatif stabil, maka pertumbuhan bisa dipengaruhi dengan perubahan suku bunga.
“Total pasikan selama 2017 kuartal empat sekitar 120.853 unit,” paparnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper