Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asosiasi Petrokimia Incar Pertumbuhan 5,4%, Lebih Rendah dari Proyeksi Pemerintah

Asosiasi Industri Aromatik Olefin dan Plastik (Inaplas) mematok pertumbuhan industri sebesar 5,4%. Angka ini di bawah proyeksi Kementerian Perindustrian yang menargetkan pertumbuhan sebesar 7,6%.
Fasilitas produksi petrokimia./JIBI
Fasilitas produksi petrokimia./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA— Asosiasi Industri Aromatik Olefin dan Plastik (Inaplas) mematok pertumbuhan industri sebesar 5,4%. Angka ini di bawah proyeksi Kementerian Perindustrian yang menargetkan pertumbuhan sebesar 7,6%.

Fajar Budiyono, Sekjen Asosiasi Industri Aromatik Olefin dan Plastik (Inaplas), mengatakan angka ini merupakan target realistis dari para pelaku industri.

Dia juga berpendapat pertumbuhan sepanjang 2018 bisa melebihi proyeksi awal karena industri makanan dan minuman optimistis dapat tumbuh lebih dari 10% pada tahun ini. “Dengan pertumbuhan industri mamin sekitar 10%, target pertumbuhan bisa mendekati 5,8%,” jelasnya.

Fajar menambahkan pertumbuhan tersebut bisa tercapai apabila tahun ini situasi politik tidak memanas, bantuan pemerintah segera terserap, dan dana desa juga tidak terlambat disalurkan. Proyek infrastruktur juga diharapkan segera mulai agar pendapatan masyarakat juga ikut meningkat.

Sementara itu, Budi Susanto Sadiman, Direktur Pengembangan Bisnis Inaplas memaparkan beberapa faktor pendorong pertumbuhan industri petrokimia pada tahun ini antara lain kegiatan pemilihan kepala daerah yang akan meningkatkan permintaan makanan dan minuman olahan, kenaikan belanja pemerintah sebesar 4%, panen raya beras, dan proyek infrastruktur yang sudah terealisasi.

Selain masalah ketergantungan bahan baku impor, industri petrokimia juga menghadapi tantangan lain, yaitu situasi politik pada 2018 dan 2019, isu lingkungan terkait sampah plastik, dan pertumbuhan ekonomi yang belum bisa tumbuh secara optimal.

“Isu cukai juga bakal mempengaruhi penjualan plastik. Mengenai politik, secara teori akan membuat investor pikir-pikir mau investasi, tetapi di sisi lain ini mendorong konsumsi plastik,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper