JAKARTA—Sistem pemasaran terpadu semen akan mulai diuji coba untuk menggenjot penjualan dan memangkas biaya distribusi.
Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Edwin Hidayat Abdullah mengatakan saat ini energi dan distribusi menjadi komponen yang paling besar penyumbang struktur biaya.
"Energi menyumbang 30%, logistik [distribusi dan penyimpanan] 20%," kata Edwin di Jakarta, pekan lalu.
Artinya, kedua komponen ini menyumbang 50% terhadap total biaya. Untuk itu diperlukan pengaturan agar bisnis BUMN di sektor semen dapat tumbuh positif dan mampu meningkatkan laba.
Edwin mengatakan program pemasaran bersama ini akan memanfaatkan jaringan distribusi dan armada masing-masing BUMN. Pola ini diharapkan akan mengurangi tumpang tindih pemasaran. "Kami akan coba di Lampung hingga Jambi karena itu yang paling relevan," katanya.
Wilayah pemasaran ini merupakan target Semen Padang dan Semen Baturaja. Hasilnya, sistem distribusi ini menjadi tidak efisien.