Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenaker Alokasikan Rp1,9 Triliun untuk Pendidikan Vokasi

Kementerian Ketenagakerjaan mengalokasikan anggaran hingga Rp1,9 triliun pada tahun ini untuk melakukan pelatihan vokasi terhadap 150 ribu tenaga kerja Indonesia.
Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri menyampaikan sambutan pada simposium Kadin Indonesia mengenai pendidikan vokasi, di Jakarta, Selasa (31/10)./JIBI-Dwi Prasetya
Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri menyampaikan sambutan pada simposium Kadin Indonesia mengenai pendidikan vokasi, di Jakarta, Selasa (31/10)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan mengalokasikan anggaran hingga Rp1,9 triliun pada tahun ini untuk melakukan pelatihan vokasi terhadap 150.000 tenaga kerja Indonesia.

“Anggaran vokasi ini naik dari tahun lalu. Ini menunjukkan  fokus pemerintah pada pelatihan vokasi sudah meningkat, sudah ada pergeseran fokus dan prioritas pembangunan nasional,” ujar Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemnaker Bambang Satrio Lelono saat menutup rapat koordinasi, Jumat (2/2/2018).

Untuk mendukung percepatan peningkatan kompetensi tersebut, pihaknya meminta Pemda khususnya Dinas Tenaga Kerja untuk segera mengembangkan pelatihan vokasi dengan bekerjasama industri yang ada di daerahnya masing-masing.

Menurutnya, percepatan kompetensi tenaga kerja tidak bisa hanya dari dunia pendidikan saja, tetapi pelatihan kerja juga memiliki peran penting saat ini. Apalagi mengingat target pemerintah untuk melatih 1,4 juta orang pada 2019.

Bambang berharap setelah Rakor Lattas, pihaknya akan bekerja dengan cepat agar bisa mencapai target penyerapan anggaran sebesar 70% pada Juli 2018, dari total anggaran Kemnaker senilai Rp2,2 triliun pada tahun ini.

Pihaknya juga mengarahkan setiap Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Latihan Kerja untuk segera mengidentifikasi program pelatihan kerja yang sesuai dengan skema yang ada di Lembaga Sertifikasi Profesi. Setiap UPTD juga diharapkan dapat menjalin kerja sama dengan pihak ketiga dalam menyediakan kebutuhan instruktur.

“Sesuai dengan kesimpulan Rakornas , sangat tepat jika kita semua dalam melaksanakan pelatihan kerja, mengantisipasi kekurangan instruktur, kita bersinergi dengan pihak ketiga seperti industri,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Deandra Syarizka
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper