Bisnis.com, JAKARTA— Pemotongan atas 16.517 ekor sapi betina produktif senilai Rp 49,55 miliar berhasil dicegah sepanjang 2017.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) menyebutkan pencegahan ini menjadi penting karena kegiatan pemotongan sapi betina produktif ini akan berdampak pada keberhasilan program Upsus Siwab (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting) yang merupakan bagian dari usaha peningkatan populasi sapi dalam negeri guna meminimalisir ketergantungan akan impor.
Seperti diketahui, Indonesia bercita-cita untuk bisa mewujudkan swasembada pangan, termasuk daging sapi. Swasembada sapi diharapkan bisa terealisasi pada 2022 dengan ekspektasi lebih dari 90% kebutuhan bisa dipasok oleh daging sapi lokal.
“Dengan telah dilakukannya pencegahan terhadap pemotongan betina produtif sebanyak 16.517 ekor berarti potensi ekonomi yang berhasil diselamatkan dari kegiatan ini mencapai Rp. 49,55 milyar,” kata Ketut pada Acara Rapat Koordinasi Pengendalian Pemotongan Ternak Ruminansia Betina Produktif dan Kesejahteraan Hewan, Kamis (1/2/2018).
Selama 2017, kegiatan pengendalian betina produktif difokuskan pada 17 provinsi dengan angka pemotongan betina produkti yang cukup tinggi.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (ISIKHNAS) dalam 4 tahun terakhir intensitas pemotongan betina produktif rata-rata mencapai 22.000 ekor per tahun.