Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menetapkan lima maskapai penerbangan yang memiliki ketetapan waktu paling tertinggi.
Kelima maskapai tersebut –-sesuai siaran pers Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Kamis (1/2/2018)-- yang memiliki ketepatan waktu (OTP) tertinggi, persentasenya, rata-rata di atas 85%, dalam kurun waktu 2017.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso menyebutkan maskapai yang paling tepat waktu adalah NAM Air, yang mencatatkan OTP 92,62% dengan jumlah penerbangan tepat waktu sebanyak 29.832 penerbangan.
Sementara, empat maskapai lain adalah Batik Air (88,66%), Garuda Indonesia (88,53%), Sriwijaya Air (88,69%) dan Citilink (88,33%).
Angka OTP tersebut cukup tinggi dan memenuhi target minimum yang dicanangkan bersama, tetapi bagi Garuda, yang selama ini menjuarai OTP, posisinya tergeser. Lantaran, ada gangguan schedulling crew atau penjadwalan ulang kru yang sempat berlarut-larut, tetapi sekarang sudah normal kembali.
Menurut Agus, hasil tersebut menunjukkan tingkat pelayanan maskapai kepada penumpang ikut meningkat.
Ketepatan waktu adalah salah satu pelayanan kepada penumpang yang sangat penting karena penumpang pesawat sejatinya membeli waktu penerbangan, selain membeli rute yang dibutuhkan.
“Dengan waktu penerbangan yang on-time, penumpang bisa menjalankan jadwal kegiatannya dengan tepat waktu juga,” ujarnya.
Diingatkan, pelayanan yang meningkat bisa meningkatkan kepercayaan penumpang terhadap maskapai yang bersangkutan, sehingga bisnis penerbangannya juga akan berdampak positif.
Namun, masalah ketepatan waktu penerbangan memang bukan domain maskapai saja. Ada pihak lain yang berperan seperti cuaca, kelaikan teknis, bandar udara, pengelola navigasi, penanganan di darat dan bahkan penumpang pesawat. “Untuk itu kami selaku regulator mengucapkan terimakasih atas kerja sama dan kerjakerasnya selama ini,” katanya.
Direktorat Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan melaporkan jumlah penerbangan rute domestik maskapai nasional pada periode Januari hingga Desember 2017 berjumlah 828.608 penerbangan, meningkat 8,5% dibanding 2016 yang berjumlah 763.522 penerbangan.
Sementara itu tingkat ketepatan waktu operasional (OTP) maskapai penerbangan pada 2017 tersebut mencapai 80,14% atau 664.024 penerbangan tepat waktu dari total 828.609 penerbangan yang dilakukan.
Prosentase tersebut turun sekitar 2,5% dibanding 2016 di mana OTP 2016 mencapai 82,67% atau 631.216 penerbangan dari total 763.522 penerbangan.
Dari laporan Direktorat Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara tersebut juga dicatat adanya keterlambatan penerbangan (delay) 2017 yang mencapai 159.153 penerbangan atau 19,21%, serta pembatalan (cancelled) penerbangan mencapai 5.432 penerbangan atau 0,66% dari total penerbangan domestik.
Penyebab keterlambatan dan pembatalan pada 2017 masih didominasi oleh faktor nonteknis operasional (terkait dengan maskapai penerbangan) yaitu 9,67% atau 80.094 penerbangan.
Disusul oleh faktor teknis operasional (terkait dengan bandar udara) sebesar 6,43% atau 53.250 penerbangan, faktor lain 1,68% (13.931 penerbangan) dan faktor cuaca 1,43% (11.879 penerbangan).
Daftar lengkap OTP maskapai berjadwal dan jumlah penerbangannya
Maskapai | Total Penerbangan | Jumlah Tepat Waktu | Persentase Tepat Waktu |
NAM Air | 32.209 | 29.832 | 92,62 |
Batik Air 88,66 | 84.900 | 75.270 | 88,66 |
Garuda Indonesia | 200.918 | 177.875 | 88,53 |
Sriwijaya Air | 67.673 | 60.017 | 88,69% |
Citilink | 84.808 | 74.912 | 88,33 |
Trans Nusa | 737 | 526 | 71,36 |
Lion Mentari | 196.932 | 140.459 | 71,32 |
Wings Air | 108.278 | 70.888 | 65,47 |
Indonesia AirAsia Extra | 7.747 | 5.998 | 77,42 |
Indonesia AirAsia | 7.378 | 5.603 | 75,94 |
Susi Air | 6.781 | 4.926 | 72,65 |
Kalstar Aviation* | 12.177 | 7.075 | 58,10 |
Travel Express | 9.287 | 6.909 | 74,40 |
Trigana Air | 8.784 | 3.732 | 42,49 |
*Kalstar Berhenti Operasi Per September 2017