Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah terus mendorong percepatan pemenuhan tenaga kerja ahli atau talent perdagangan daring atau e-commerce dari sumber daya manusia di Indonesia.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartato mengatakan, saat ini Indonesia membutuhkan banyak tenaga kerja tersebut untuk masuk dalam lapangan industri. Apalagi, pengembangan untuk ekonomi digital memiliki beberapa syarat khusus antara lain kemampuan memahami bahasa statistik dan coding yang harus dikuasai semua ilmu.
"Artinya sekarang karena kebutuhan ini bukan hanya dominasi yang bersekolah di jurusan teknologi informatika karena pada akhirnya digital ekonomi akan menjadi solusi untuk segala industri baik kesehatan, seni, dan lainnya sehingga harus diajarkan semua sektor," katanya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (31/1/2018).
Menurut Airlangga, secara konkrit pihaknya sudah memiliki 9 akademi yang akan dibekali pembelajaran seluk beluk Internet mulai dari dasar.
Adapun dalam konsep e-commerce Kementerian Perindustrian juga sudah membuat program e-smart industri kecil dan menengah atau IKM. Sejumlah hal yang akan diberikan pada pelaku usaha yakni konsep bisnis dan pelatihan IKM, menjaga standar dan kualitas produk, tekriat logistik, serapan tenaga kerja, dan modal kerja sampai pelatihan untuk mendapat KUR.
Tahun ini, Kemenperin menargetkan 4.000 pelaku IKM agar bisa memasarkan produk secara online dan merambah marketplace.
Menurut Airlangga, program tersebut merupakan langkah Kemenperin dalam menghadapi era Industry 4.0. Hingga saat ini, lebih dari 1.700 pelaku IKM dalam negeri telah mengikuti workshop e-Smart IKM. Pada 2016, IKM mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 10 juta orang.