Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Kawasan Industri di Jakarta Stagnan

Konsultan properti internasional Cushman & Wakefield menyatakan harga kawasan industri yang terletak di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya relatif mengalami stagnan dalam jangka waktu beberapa tahun lalu.
Pekerja kawasan industri/Reuters-Beawiharta
Pekerja kawasan industri/Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA—Konsultan properti internasional Cushman & Wakefield menyatakan harga kawasan industri yang terletak di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya relatif mengalami stagnan dalam jangka waktu beberapa tahun lalu.

Cushman & Wakefield dalam siaran pers, pekan lalu, menyebutkan, harga kawasan industri relatif stagnan dengan pertumbuhan hanya 0,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan sebesar itu dinilai sebagai pertumbuhan rata-rata harga kawasan industri tahunan yang paling rendah sejak 2010.

Harga kawasan industri diperkirakan masih tertekan pada tahun ini karena masih belum adanya permintaan dalam jumlah yang sangat besar dari pihak perusahaan, baik dari sektor industri maupun secara permintaan per kebangsaan asing.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga menargetkan nilai investasi yang bisa ditarik dari 13 kawasan industri mencapai Rp250,7 triliun pada 2018.

"Pemerintah telah memberikan kemudahan berinvestasi di dalam kawasan industri, antara lain pemberian insentif fiskal dan nonfiskal serta pembentukan satgas untuk penyediaan gas, listrik, air, SDM, lahan, tata ruang, dan lain-lain," ujar Airlangga, melalui siaran pers, Minggu (7/1/2018).

Ke-13 kawasan industri (KI) tersebut adalah KI Morowali, Sulawesi Tengah, KI atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatera Utara, KI Bantaeng, Sulawesi Selatan, KI JIIPE Gresik, Jawa Timur, KI Kendal, Jawa Tengah, dan KI Wilmar Serang, Banten.

Selanjutnya, KI Dumai, Riau, KI Konawe, Sulawesi Tenggara, KI/KEK Palu, Sulawesi Tengah, KI/KEK Bitung, Sulawesi Utara, KI Ketapang, Kalimantan Barat, KI/KEK Lhokseumawe, Aceh, dan KI Tanjung Buton, Riau.

Airlangga mengatakan bahwa pemerintah akan mengadakan pertemuan dengan investor potensial dan lembaga pemeringkat kredit agar investor mengenal Indonesia dan mengetahui regulasi yang sudah diperbaiki untuk iklim investasi yang baik.

Menperin menjelaskan, pihaknya telah memfasilitasi pembangunan sejumlah kawasan industri terpadu dengan fasilitas penunjang guna memudahkan para investor mengembangkan bisnis di Tanah Air.
"Pembangunan kawasan industri juga merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi ketimpangan ekonomi dalam negeri serta mewujudkan Indonesia sentris," katanya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ratna Ariyanti
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper