Palembang, Bisnis.com—Provinsi Sumatera Selatan terus mengembangkan industri hilir untuk meningkatkan nilai tambah dari hasil perkebunan dan mineral
"Sumsel harus berubah, jangan lagi hanya mengekspor bahan baku tapi harus sudah beralih ke bahan jadi atau setengah jadi," kata Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri) Anis Saggaf Kamis (25/1/2018)
Pemerintah pusat juga diminta untuk merealisasikan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api (TAA) dan Pelabuhan Samudera di Tanjung Carat, Kabupaten Banyuasin. Kawasan Ekonomi Khusus TAA ini diharapkan menjadi mesin ekonomi Sumsel untuk jangka panjang.
"Dengan adanya kawasan ekonomi khusus atau KEK maka biaya produksi akan jauh lebih murah sehingga daya saing Sumsel meningkat. Dengan begitu, banyak investor yang akan masuk," ujar dia.
Saat ini pertumbuhan ekonomi Sumsel tetap terjaga meskipun daerah ini dihadapkan pada penurunan harga karet dan batu bara. Pada triwulan III 2017, perekonomian Sumsel naik 5,56% atau di atas rata-rata nasional yang mencapai 5,06%.
Salah satu penyebabnya karena Sumsel bakal menjadi tuan rumah Asian Games XVIII pada tahun ini. Sejumlah proyek infrastruktur penunjang Asian Games yang menghabiskan dana sebesar Rp68 triliun dari anggaran pendapatan dan belanja negara telah mendongkrak pertumbuhan ekonomi Sumsel.
Anis menambahkan pengembangan sektor pariwisata di Palembang juga perlu diperkuat mengingat wilayah ini telah memiliki Jakabaring Sport City dengan 18 arena olahraga berstandar internasional.