Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Potensi Ekonomi Asia Selatan Terus Dijajaki

Pemerintah bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menjajaki potensi besar pasar Asia Selatan melalui rangkaian program misi dagang yang dimulai dari India hingga Pakistan.

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menjajaki potensi besar pasar Asia Selatan melalui rangkaian program misi dagang yang dimulai dari India hingga Pakistan.

Misi dagang kali ini merupakan bagian dari misi ekonomi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke Asia Selatan.

Kegiatan misi dagang ke India dilakukan pada 22 Januari 2018, lalu berlanjut ke Pakistan pada 26 Januari 2018. Adapun, delegasi misi dagang ke India terdiri atas 37 orang dari 30 perusahaan.

Pada Kamis (25/1), Presiden Joko Widodo bertolak dari Sri Lanka ke India. Di India, Jokowi dijadwalkan menghadiri sejumlah agenda resmi KTT ASEAN-India di New Delhi.

"Kepala Negara akan mengikuti upacara penyambutan ASEAN – India Commemorative Summit, dan peluncuran ASEAN : India Commemorative Stamps," kata Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, mengutip keterangan resminya.

Presiden Jokowi juga diagendakan akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menambahkan pihaknya akan mengadakan forum bisnis, one-on-one business matching, dan pertemuan bilateral dengan pemerintah di kawasan Asia Selatan untuk memaksimalkan lawatan kali ini.

Produk yang ditawarkan ke pasar India adalah makanan dan minuman, kopi, rempah-rempah, produk pertanian, kelapa sawit dan turunannya, gula kelapa, rotan, emas, kerupuk, dan ban.

Sebaliknya, misi dagang ke Pakistan terdiri atas 24 orang dari 23 perusahaan akan menawarkan produk pertanian, elektronik, teh, tekstil, kelapa sawit dan turunannya, serta jasa.

Di India, isu penting yang akan diangkat pemerintah adalah momentum ASEAN-India Business and Investment Meet & Expo sebagai upaya segera menyelesaikan perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang merupakan hasil Pertemuan Intersesi Menteri Ekonomi ASEAN di Singapura beberapa waktu lalu.

RCEP merupakan pakta perdagangan bebas 16 negara, mencakup hampir setengah populasi dunia. Ke-16 negara anggota RCEP adalah sepuluh negara ASEAN dan enam negara mitra; Australia, China, India, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru.

Asia Selatan, terutama India, adalah  pasar yang besar dan potensial. Pada 2016, total perdagangan Indonesia-India sebesar US$ 12,98 miliar. Sementara pada periode Januari-November 2017 naik menjadi 16,55 miliar dolar AS.

Produk Indonesia yang disuplai ke India masih banyak yang berupa komoditas seperti batu bara, CPO, tembaga, karet, timah, dan lain-lain,

Khusus untuk Pakistan, pemerintah menindaklanjuti kerja sama Indonesia-Pakistan Preferential Trade Agreement (IP-PTA) yang kini dalam masa review.

Hubungan dagang dengan Pakistan merupakan satu perspektif baru bagi Indonesia karena geostrategis Pakistan dengan negara-negara tetangga seperti Asia Tengah.

Implementasi IP-PTA kemudian dilakukan lewat kerja sama teknis untuk mendorong berbagai pihak, termasuk pihak swasta, untuk memanfaatkan IP-PTA.

Total perdagangan Indonesia-Pakistan pada 2016 senilai 2,17 miliar dolar AS, dengan surplus bagi Indonesia sebesar 1,86 miliar dolar AS. Pakistan merupakan negara tujuan ekspor utama Indonesia, khususnya untuk produk kelapa sawit. (Akw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper