Bisnis.com, JAKARTA -- Indonesia menerima keuntungan US$8,3 miliar dari hasil kerjasama perdagangan bilateral dengan India yang mencapai nilai US$15 miliar pada periode Januari - Oktober 2017.
Direktur Utama PT Bank HSBC Indonesia Sumit Dutta, mengatakan Indonesia memiliki pasar ekspor terbesar untuk komoditi minyak sawit dan kedua terbesar untuk komoditi batubara yaitu India.
"Kerjasama Indonesia dan India semakin erat sejak kunjungan Presiden Joko Widodo ke India pada Desember 2016 lalu," ujarnya dalam acara Media Teleconference ASEAN-India 25th Anniversary di Jakarta, Rabu (24/1/2018).
Sumit menyebutkan ke depannya kerjasama perdagangan bilateral antara kedua negara akan tumbuh secara signifikan di sektor energi, energi terbarukan, kesehatan, ketahanan pangan, pariwisata dan teknologi informasi.
Dari sektor ketahanan pangan, Perdana Menteri India Narendra Modi menyebutkan kesiapannya untuk memenuhi kebutuhan pangan Indonesia mulai dari beras, gula, hingga kedelai.
Sementara itu dari sektor teknologi informasi, Indonesia dan India melihat potensi perkembangan teknologi dengan mendukung bentuk-bentuk inovasi dan perkembangan ekonomi digital.
Baca Juga
Indonesia dan India menunjukkan kepuasan pada pertumbuhan dari segi perdagangan dan investasi antar kedua negara melalui kesadaran akan pentingnya kerangka kerja kebijakan ekonomi yang terprediksi, terbuka dan transparan.
Hal tersebut dianggap dapat memfasilitasi perdagangan dua arah yang lebih besar serta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang dipimpin oleh sektor swasta.
Kedua negara menyepakati untuk mendongkrak target investasi sebesar USD50 miliar pada 2025.