Bisnis.com, JAKARTA— Harga gabah kering panen di sejumlah tempat dilaporkan mulai mengalami penurunan menyusul dimulainya musim panen raya.
Salah satu wilayah yang mengalami penurunan harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani adalah Kabupaten Demak di mana penurunan mencapi Rp700 per kilogram dari Rp6.100 per kilogram pada awal Januari 2018 menjadi 5.400 per kilogram saat ini untuk panen yang menggunakan combine harvester.
“Penurunan harga ini disebabkan karena di Kabupaten Demak sudah memasuki panen raya padi. Sekarang sedang panen padi 510 hektare,” Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Wibodo seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Selasa (23/1/2018).
Adapun untuk gabah kering panen yang tidak menggunakan combine harvester berada di level Rp5.100 per kilogram.
Wibowo mengatakan panen padi Kabupaten Demak bulan Januari 2018 seluas 1.739 hektare setara 11.303 ton beras, Februari 35.731 hektare setara 126.635 ton beras dan Maret 9.500 hektare setara 33.670 ton beras.
Konsumsi beras penduduk 1,1 juta jiwa ini 9.033 ton beras perbulan, sehingga pada Januari surplus 2.279 ton, februari surplus 117.602 ton dan Maret surplus 24.637 ton beras.
Adapun, Ketua Kelompoktani Ngudi Mulyo, Desa Sari Kecamatan Gajah Ahmad Nur Khasan mengatakan petani di daerahnya dominan menanam padi varietas Ciherang dengan produktivitas gabah kering panen (GKP) 8 hingga 9 ton per hektare.
Dia meminta agar hasil panen kali ini bisa diserap oleh pemerintah melalui Perum BULOG.
"Pengalaman pahit tahun 2017 panen raya harga jatuh menjadi Rp 2.400 sampai Rp 2.500 per kg GKP, jangan sampai BULOG tidak menyerap. Ini sudah panen raya, petani di sini tolak impor beras,” katanya.
Secara lebih luas, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Yuni Astuti mengatakan harga Gabah di Jawa Tengah mulai turun dari sebelumnya pernah mencapai Rp 6.000 menjadi sekitar Rp 5.300 perkg didorong kondisi surplus.
Dia menyebutkan panen padi Provinsi Jawa Tengah pada Januari 2018 mencapai luas 109.000 hektare, Februari seluas 329.000 hektare dan Maret 293.600 hektare dengan produksi pada Januari mencapai 613.000 ton GKG setara 370.000 ton beras, Februari 1,92 juta ton GKG setara beras 1,16 juta ton beras dan Maret 1,73 juta ton GKG setara 1,05 juta ton beras.