Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran Promosi UKM Rp12 Miliar, Simak Persyaratan Mendapatkannya

I Wayan Dipta, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM, mengatakan terdapat anggaran sekitar Rp12 miliar untuk memfasilitasi promosi dan pameran produk koperasi serta usaha kecil dan menengah pada 2018.
Pekerja melakukan proses pembuatan tahu di Jakarta, Senin (8/1)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan proses pembuatan tahu di Jakarta, Senin (8/1)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – I Wayan Dipta, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM, mengatakan terdapat anggaran sekitar Rp12 miliar untuk memfasilitasi promosi dan pameran produk koperasi serta usaha kecil dan menengah pada 2018.

"Anggaran promosi dalam negeri pada 2017 Rp6,69 miliar menjadi Rp9,95 miliar pada 2018. Untuk promosi luar negeri dari Rp5,3 miliar pada 2017 menjadi Rp2,1 miliar pada 2018," jelasnya, kepada Bisnis, Selasa (23/1).

Adapun target capaian pada 2018 adalah memfasilitasi sebanyak 700 peserta melalui pameran dalam negeri dan 30 peserta pada pameran luar negeri.

“Promosi dalam negeri nambah yang luar negeri berkurang karena total anggaran kami turun. Kesempatan semakin banyak sebenarnya, cuma kami tidak bisa membiayai semuanya,” jelasnya.

Tahun ini, Kemenkop dan UKM akan memfasitasi UMKM untuk mengikuti dua event pameran luar negeri, yaitu Malaysia International Halal Showcase (Mihas) dan Chibimart Summer di Italia atau Festival Indonesia Fair.

“Diharapkan fasilitasi pameran luar negeri mampu memperluas akses pasar produk KUMKM di wilayah Asia dan Eropa,” ujar Wayan.

Wayan mengatakan realisasi pada 2017, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran telah memfasilitasi koperasi dan UKM untuk berpartisipasi di 34 event pameran dalam negeri dan 6 event pameran luar negeri.

Realisasi fasilitasi promosi dan pameran dalam negeri pada 2017 mencapai 467 UKM dari target 400 UKM sedangkan partisipasi pameran luar negeri mencapai 109 UKM dari target 60 UKM.

Wayan mengatakan dari hasil monitoring dan evaluasi kepada 142 usaha kecil dan menengah yang mengikuti pameran dalam dan luar negeri, menghasilkan hal yang positif.

Untuk pameran dalam negeri terjadi peningkatan omzet sebesar 4,61% dan peningkatan penyerapan tenaga kerja sebesar 5,92% serta menghasilkan nilai transaksi sebsar Rp23,4 miliar.

Selain itu, terjadi peningkatkan nilai ekspor usaha yang difasilitasi melalui pameran luar negeri.

“Pertumbuhan ekspor  yang difasilitasi meningkat rata-rata 20,72% melalui program peningkatan daya saing,” kata Wayan. 

Dari hasil mentoring dan evaluasi kepada peserta pameran, diperoleh data bahwa telah terjadi peningkatan nilai ekspor dari Rp20,27 miliar menjadi Rp24,47 miliar atau meningkat sebesar 20,72%.

Dia menambahkan kegiatan fasilitasi pameran usaha kecil menengah ke luar negeri juga berkontribusi pada devisa negara sebesar Rp61,78 miliar melalui order buyers on site pameran atau kegiatan ini menghasilkan pemasukan negara 12 kali lipat dari anggaran promosi pameran luar negeri yang dialokasikan.

“Untuk pameran luar negeri terjadi peningkatan omzet sebesar 4,74% dan tenaga kerja 18,2%,” katanya.

Pada 2017, promosi luar negeri dilakukan di enam kegiatan di negara Malaysia, Filipina, Inggris, Korea Selatan, Hong Kong, dan Jepang.

Wayan meyakini kegiatan pameran yang secara selektif dipilih dapat meningkatkan nilai ekspor bagi UKM yang mengikutinya.

Dia mengungkapkan setiap tahunnya ditetapkan target pertumbuhan ekspor dari koperasi dan usaha kecil menengah (KUKM)  yang difasilitasi dapat meningkat sebesar 5%. Meskipun realisasinya melebihi target, pihaknya tetap menetapkan target pertumbuhan ekspor tetap 5%.

“Saya optimistis akan lebih dari 5% karena pada 2017 juga mencapai 20,72%, trennya meningkat terus,” katanya.

Meskipun ada keterbatasan anggaran, dimana anggaran promosi luar negeri tahun ini turun, pihaknya juga tetap mengoptimalkan peluang-peluang yang ada.

Kemenkop dan UKM juga akan memanfaatkan kegiatan atau pameran yang tidak dibiayai oleh pemerintah untuk promosi dan pemasaran UKM , misalnya melalui kerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).

"Untuk tahun 2018 ada di Guangzhou, Azerbaijan, India, Kuching, Sydney, Korea, dan Jepang," ujarnya.

Wayan mengatakan setiap UKM yang berminat menjadi peserta pameran akan terlebih dahulu melalui tahapan yang ketat, diawali dengan seleksi dan kurasi oleh tim ahli.

Adapun persyaratan administrasinya yaitu UMKM harus memiliki sertifikat hak cipta, merek, halal (untuk produk makanan dan minuman), ISO, kapasitas produksi, maupun memiliki daya beli yang tinggi.

“Itu yang menjadi kriteria untuk menentukan apakah layak diikutkan atau tidak. Jadi kita tidak serta-merta dengan mudah mengajak mereka, yang minat banyak,” katanya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Agne Yasa

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper