Bisnis.com, KALIANDA — Pemerintah akan menggratiskan ruas tol Bakauheni—Terbanggi Besar Seksi 1 dan 5 hingga keseluruhan jalan tol ini tersambung dan beroperasi.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Herry Trisapytra Zuna mengatakan bahwa dalam rangka memperkenalkan kepada masyarakat Lampung, dua ruas tol Bakauheni—Terbanggi Besar yang baru saja diresmikan yakni seksi 1 dari Pelabuhan Bakauheni-Simpang Susun Bakauheni sepanjang 8,90 kilometer dan seksi 5 dari Simpang Susun Lematang—Simpang Susun Kota Baru sepanjang 5,64 kilometer tidak akan dikenakan tarif terlebih dahulu.
"Kami akan menggratiskan terlebih dahulu, memperkenalkan tol ini kepada masyarakat Lampung. Panjang dua seksi ini juga hanya sekitar 14 kilometer. Jadi, digratiskan dulu," ujarnya, Minggu (21/1/2018).
Tarif tol akan berlaku apabila sembilan seksi yang ada di tol Bakauheni—Terbanggi Besar selesai dibangun dan saling tersambung.
"Semuanya tersambung ruas ini sekitar Juni targetnya selesai baru kami kenakan tarif," ucap Herry.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono menyebutkan tarif tol Bakauheni—Terbanggi Besar akan diberlakukan sebesar Rp 800 per kilometer.
Baca Juga
"Jadi, untuk yang seksi 1 ini sekitar Rp7.000, seksi 5 itu sekitar Rp4.000, untuk golongan I," katanya.
Golongan kendaraan masuk kategori I meliputi sedan, jip, pikap atau truk kecil, dan bus.
Proyek jalan tol Bakauheni—Terbanggi Besar sepanjang 140,90 kilometer ini dibangun sejak 2015 yang terbagi menjadi empat paket.
Proyek jalan tol yang berupa Paket I (Bakauheni—Sidomulyo) yang terdiri atas seksi 1—3 sepanjang 39,40 kilometer.
Paket II (Sidomulyo—Kota Baru) yang terdiri atas seksi 4—5 dengan panjang 40,60.
Paket III (Kota Baru—Metro) terdiri atas seksi 6—7 dengan panjang keseluruhan 29 kilometer, dan Paket IV (Metro—Terbanggi besar) terdiri atas seksi 8—9 sepanjang 31,93 kilometer.
Adapun, progres pekerjaan fisik Paket I telah mencapai 70,30% dan progres pembebasan tanahnya 99,80%. Progres konstruksi Paket II telah mencapai 64,09% dan progres pengadaan tanah 97,57%, Paket III progres fisik mencapai 61,78% dan pengadaan tanah 91,48%, serta Paket IV progres fisik mencapai 64,35% dan pengadaan tanah 89,29%.